CEO with Pole Dancer
iang malam itu, beraksi sesuai keahliannya. Panggung yang cukup lebar untuk dirin
anasan yang Zia awali, tiba-tiba gadis itu dikejut
ki itu!" pekikn
ya sejak semalam, membuat Zia kembali kehilangan konsentrasi.
rjatuh jika tidak
di antara riuhnya suara mu
trasi aja tadi," jawab Zia gug
Sagara. Tiang berwarna silver yang selalu menjadi titik pusat para pengunjung yan
lelaki itu mengenaliku," p
ya pelan, sedetik kemudian Zia bisa kembali
gi Zia penampilannya malam ini jangan sampai mengecewakan Om Dika sebagai pemili
nya berakhir. Terasa lebih lama bagi Zia dibanding malam-ma
Ia ingin segera pulang untuk beristirahat demi memuli
ng datang bersama Om Dika
Zia yang baru akan kembali ke ruan
amanya. Mendengar nama itu sonta
i-iya
g pemilik kelab dengan ber
mengganggu wak
Om. Ke
g ingin bertemu dan be
h tahu siapa gerangan lelaki
eh tahu,
n Sa
belah Om Dika. Ia adalah lelaki yang selalu saja berada di samping Sagara sejak insiden tumpah
irik pada Lena seolah meminta dukungan. Namun sayangnya, Lena
kamu sudah tanda tangani. Jika, permintaan itu menimbulkan ancaman pada tempat ini, ada dua pilihan yang kamu b
ah kenyataan di mana seorang Sagara bisa melakukan apapun di kel
ukan karena kelab Om Dika taruhannya. Selain itu juga, seandainya ia tidak se
bisa ia jawab. Jujur saja Zia tak mau menemui Sagara, tetapi ia juga be
kir keras, tiba-tiba Le
getahuan aku Tuan Sagara bukanlah seseorang yang maniak perempuan. Lagipula, wajahmu tertutup top
akal. Hingga kemudian Zia pun menyetujui
terampilannya. Setidaknya itu yang ada dalam benak Sagara sekarang karena rasa kesal menunggu anak buahnya itu membawa sang penari yang tak kunjung datang. Seorang penari yang ia duga adalah Zia -pelayan yang suda
atap lapar Zia. Padahal selama ini ia tidak pernah sekali pun usil apalagi cemburu jika melihat para pe
ksud." Ardan datang bersama Zia yang masih mengenakan pa
ola mata di balik topeng berwarna hitam yang
a Sagara dengan
mal mungkin ia berusaha merespon dengan ger
Sagara tersenyum. Senyuman yang Zia lihat a
g teramat dekat. Dari seringai jahat yang ia lihat, hingga keseluruhan wajah yang membu
isi wajahnya semakin membuat Sagara terlihat sebagai sosok lelaki macho. Bibirnya yang sedikit tebal -khas bibir lelaki pada umumnya, hanya se
hanya untuk menjawab boleh atau tidak?"
gulurkan tangan kanannya. Sontak, aksi y
Sagara yang juga mengulurkan tangannya untuk menya
engusaha itu men
keluarkan, membuat Sagara m
tangan keduanya, Sag
ia
lan. Untuk itulah ia mencoba menaikkan tinggi suar
, T
Zi
lepas jabatannya, yang kemudia
ma kamu a
u kini terlihat seperti teringat sesuatu. Zia takut jika Sagara sudah mengetahui siapa diriny
waran bagus untukmu malam ini dan aku harap kamu mau menerim
ah wan
*