icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

CEO with Pole Dancer

Bab 6 Jadilah Wanitaku!

Jumlah Kata:1192    |    Dirilis Pada: 26/04/2022

iang malam itu, beraksi sesuai keahliannya. Panggung yang cukup lebar untuk dirin

anasan yang Zia awali, tiba-tiba gadis itu dikejut

ki itu!" pekikn

ya sejak semalam, membuat Zia kembali kehilangan konsentrasi.

rjatuh jika tidak

di antara riuhnya suara mu

trasi aja tadi," jawab Zia gug

Sagara. Tiang berwarna silver yang selalu menjadi titik pusat para pengunjung yan

lelaki itu mengenaliku," p

ya pelan, sedetik kemudian Zia bisa kembali

gi Zia penampilannya malam ini jangan sampai mengecewakan Om Dika sebagai pemili

nya berakhir. Terasa lebih lama bagi Zia dibanding malam-ma

Ia ingin segera pulang untuk beristirahat demi memuli

ng datang bersama Om Dika

Zia yang baru akan kembali ke ruan

amanya. Mendengar nama itu sonta

i-iya

g pemilik kelab dengan ber

mengganggu wak

Om. Ke

g ingin bertemu dan be

h tahu siapa gerangan lelaki

eh tahu,

n Sa

belah Om Dika. Ia adalah lelaki yang selalu saja berada di samping Sagara sejak insiden tumpah

irik pada Lena seolah meminta dukungan. Namun sayangnya, Lena

kamu sudah tanda tangani. Jika, permintaan itu menimbulkan ancaman pada tempat ini, ada dua pilihan yang kamu b

ah kenyataan di mana seorang Sagara bisa melakukan apapun di kel

ukan karena kelab Om Dika taruhannya. Selain itu juga, seandainya ia tidak se

bisa ia jawab. Jujur saja Zia tak mau menemui Sagara, tetapi ia juga be

kir keras, tiba-tiba Le

getahuan aku Tuan Sagara bukanlah seseorang yang maniak perempuan. Lagipula, wajahmu tertutup top

akal. Hingga kemudian Zia pun menyetujui

terampilannya. Setidaknya itu yang ada dalam benak Sagara sekarang karena rasa kesal menunggu anak buahnya itu membawa sang penari yang tak kunjung datang. Seorang penari yang ia duga adalah Zia -pelayan yang suda

atap lapar Zia. Padahal selama ini ia tidak pernah sekali pun usil apalagi cemburu jika melihat para pe

ksud." Ardan datang bersama Zia yang masih mengenakan pa

ola mata di balik topeng berwarna hitam yang

a Sagara dengan

mal mungkin ia berusaha merespon dengan ger

Sagara tersenyum. Senyuman yang Zia lihat a

g teramat dekat. Dari seringai jahat yang ia lihat, hingga keseluruhan wajah yang membu

isi wajahnya semakin membuat Sagara terlihat sebagai sosok lelaki macho. Bibirnya yang sedikit tebal -khas bibir lelaki pada umumnya, hanya se

hanya untuk menjawab boleh atau tidak?"

gulurkan tangan kanannya. Sontak, aksi y

Sagara yang juga mengulurkan tangannya untuk menya

engusaha itu men

keluarkan, membuat Sagara m

tangan keduanya, Sag

ia

lan. Untuk itulah ia mencoba menaikkan tinggi suar

, T

Zi

lepas jabatannya, yang kemudia

ma kamu a

u kini terlihat seperti teringat sesuatu. Zia takut jika Sagara sudah mengetahui siapa diriny

waran bagus untukmu malam ini dan aku harap kamu mau menerim

ah wan

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Awal Mula2 Bab 2 Nyeri3 Bab 3 Penasaran 4 Bab 4 Sakit5 Bab 5 Kembali Bekerja 6 Bab 6 Jadilah Wanitaku! 7 Bab 7 Menolak Tawaran8 Bab 8 Ketakutan9 Bab 9 Ketahuan10 Bab 10 Dalang di Balik Kegagalan11 Bab 11 Perhatian Pertama Sagara12 Bab 12 Melamar Pekerjaan13 Bab 13 Bahagia di Saat yang Tidak Tepat14 Bab 14 Langkah Sagara Berikutnya15 Bab 15 Pertemuan di Pagi Hari16 Bab 16 Aku Tak Akan Menyerah17 Bab 17 Gagal Bekerja18 Bab 18 Rencana Busuk Lena19 Bab 19 Mengundang Makan Siang20 Bab 20 Melayani21 Bab 21 Ancaman 22 Bab 22 Kunjungan Sahabat23 Bab 23 Masih Kunjungan Sahabat24 Bab 24 Janji Temu25 Bab 25 Menikmati Makan Malam26 Bab 26 Manipulatif27 Bab 27 Aksi Sagara yang Gagal28 Bab 28 Perhatian Marko29 Bab 29 Berusaha Tidak Peduli30 Bab 30 Amukan Bapak Lena31 Bab 31 Kemenangan di Depan Mata32 Bab 32 Deal33 Bab 33 Memproklamirkan34 Bab 34 Sebuah Perayaan35 Bab 35 Perdana di Status Baru36 Bab 36 Hal yang Ditakutkan37 Bab 37 Jelek dan Bodoh38 Bab 38 Ada Nyeri yang Lain39 Bab 39 Rasa yang Tidak Tersampaikan40 Bab 40 Kiriman Paket41 Bab 41 Pagi yang Panas42 Bab 42 Bertemu Kenalan Lama43 Bab 43 Masih Diawasi44 Bab 44 Permintaan Maaf45 Bab 45 Zia yang Serbasalah46 Bab 46 Teringat Masa Lalu47 Bab 47 Rencana Magang48 Bab 48 Terjatuh Dalam Pesona49 Bab 49 Sagara Kesiangan50 Bab 50 Menemani Sarapan51 Bab 51 Permintaan Berhenti52 Bab 52 Daftar Hukuman53 Bab 53 Melihat Secara Langsung54 Bab 54 Mencari Jawaban55 Bab 55 Ciuman yang Membekas56 Bab 56 Keputusan yang Diambil57 Bab 57 Zia Kembali Kalah58 Bab 58 Membicarakan Magang dan Hukuman59 Bab 59 Tertidur60 Bab 60 Sampai Rumah61 Bab 61 Senang, Lega, atau Sedih 62 Bab 62 Ada yang Terbangun dan Tersinggung63 Bab 63 Jangan Terlambat! 64 Bab 64 Gangguan65 Bab 65 Ciuman Tak Disangka66 Bab 66 Hubungan yang Serius67 Bab 67 Sesuatu yang Sulit68 Bab 68 Sagara Menjadi Pendiam69 Bab 69 Galau Keduanya70 Bab 70 Kamu Sengaja Menghindar71 Bab 71 Maafkan Aku72 Bab 72 Mereguk Kenikmatan73 Bab 73 Menikmati Kesendirian74 Bab 74 Fredy dan Lena75 Bab 75 Zia Tidak Baik-Baik Saja76 Bab 76 Zia Cemburu77 Bab 77 Perubahan Suasana78 Bab 78 Permintaan Maaf Fredy79 Bab 79 Merasa Lebih Baik80 Bab 80 Kejujuran Lena81 Bab 81 Protes Zia82 Bab 82 Teman Baru83 Bab 83 Sagara Pulang84 Bab 84 Penasaran Tuan Andika85 Bab 85 Kekhawatiran Sagara86 Bab 86 Rencana Tuan Andika87 Bab 87 Perdebatan Pagi88 Bab 88 Kegugupan Zia89 Bab 89 Kenakalan Sagara90 Bab 90 Pelepasan Pertama Zia91 Bab 91 Tanda Kepemilikan92 Bab 92 Sagara yang Sensitif93 Bab 93 Makan Siang Bersama Tuan Andika94 Bab 94 Aku Tahu Jawabannya95 Bab 95 Hukuman Gila96 Bab 96 Hukuman yang Berlanjut97 Bab 97 Zia Menghilang98 Bab 98 Bersama Tuan Andika99 Bab 99 Rasa Khawatir Sagara100 Bab 100 Appetizer