CEO with Pole Dancer
ng di rumahnya ketika tiba-ti
a bersamanya, tengah duduk di atas bangku di
ganya, setelah sebelumnya memutuskan untuk kelu
an!" Beri tahu seorang lelaki melalui pang
nar
ah pastikan
ma kasih sudah
der- sampaikan, Sagara kemudian meletakkan kembali ponsel ke a
r begitu?" tanya Marko tiba-tiba. Ia terlihat begitu santai sa
an bernafsu, terlihat biasa di mata Sagara. Marko bahkan bisa melakuk
u? Ardan?" tanya Sagara y
adinya itu adalah orang yang sudah mengabari lelaki gila
itu sangat cantik sehingga seorang Sagara Pratama harus membe
sekali pun ia membawa wanita yang belum dikenal untuk menginjakkan kakinya di rumah besar itu. Apalagi ini
tapi Marko sangat tahu bahwa Sagara tidak akan dengan mudah
, ia sudah membuat mo
minuman di bajumu? Lucu
an padamu?" tanyanya sembari beranjak keluar dari kolam setelah melakukan tiga kali putar
setelah merusak kemeja mahal yang kamu kenakan untuk dib
num jus jeruk ke dalam mulutnya ke
an anak buah rela mengeluarkan tenaga demi membe
esalahan?" Sagara
uat kesalahan. Aku katakan tadi hanya aneh saja
ang sejak tadi memilih memainkan ponsel tanpa
a ketika Marco me
anya memikirkan kata-kata Marko mengenai keanehan yang ada pada dir
ncumbu mesra di bangku kolam, Sagara
aki itu pun menghentikan langkahnya dan berbali
kamu dapatkan? Aku bisa bayangkan betapa tersiksany
meneruskan langkahnya seiring ta
habatnya lontarkan, membu
arga diriku di depan sahabatku
berbalik setelah ia mendengar dari teman dan koleganya mengenai sosok
ut, ia mendapati kabar bahwa ada sosok penari
a salah satu temannya menyebut inisial 'Z' se
ni adalah Zia
pemilik kelab untuk berkenalan demi ingin mengetahui
a terus menatap tajam ke arah panggung. Ia sama sekali tidak melepas pandangannya ke
i ia bisa melihat dengan jelas bentuk
edua penari tiang itu tampil. Ia terus menatap ke arah
umam Sagara sembari berpikir. "Ya, aku sepertinya
k menyaksikan gadis itu menari. Gerakan tariannya yang memang terlihat be
intang di kelab malam ini." Sagara memberi t
tersirat di bibir Sagara,
dari mana Om Dika
sesama pen
meliuk-liukkan tubuhnya, bersandar pada sebuah tiang berwarna silver yang tampak menarik bagi mereka, sehingga membuat liukkan tubuh itu terlihat begitu
ir di hati Sagara saat melihat lelaki itu bering
njukan tari tiang itu selesai. Ia yang sejak tadi menahan emosi karena perasaan ke
emui si penari baru. Namun, ada salah seorang penari lain yang menat
bertemu dengannya? Sedangkan kita saja yang sudah lama menari
ok ke arah kedua orang tadi berjalan. Termasuk Lena -sebagai kawan Zia- yang j
*