icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Setelah Bercerai

Setelah Bercerai

icon

Bab 1 Darah...

Jumlah Kata:1264    |    Dirilis Pada: 15/04/2022

beberapa saat dia hanya diam, lalu mengedarkan pa

lam seketika kamar menjadi terang benderang. Sepasang mata Widya si

kamar. Untuk selanjutnya membangunkan Andi karena

erti biasa pintu kamar anaknya yang kelas 1 SD itu tidak diku

unkan Andi. Andi bahkan terkejut dan ia menangis. Terlebih anak te

n dari rebahnya. Dari hidung Andi keluar banyak darah. Widya melompat untuk mengambil apa saja d

jadi b

ma.

it n

gkah ke belakang. Ia lantas ke dapur. Tergopoh-gopoh Widya mengambil termos. Menumpahkan air hangat

an nangis. Y

darah. Dia lantas mengambil hp-nya. Widya menelpon sekolah Andi.

ndi. "Kita ke rumah sakit, And

pintu depan dan Widya terpaksa menghentikan kegiatannya

. Desi memang bekerja dari pukul setengah

ini tolong saya

da apa memangnya Bu, ib

ah mengikuti langkah majikannya ke ka

Andi seperti

es, gantiin pa

berhenti dari tangisnya. Desi lalu mengelap tubuh An

di kamarnya, untuk kemudia

au ke rumah sak

g jaga ruma

san kendaraan online. Tak lama kendaraan

Kita ke ruma

aan itu. Anak itu lan

depan rumah. Dia te

ngan pulang dulu jika malam

a

at ibu dan anak itu

*

lelakinya itu tidak memakan waktu lama. Widya kira s

, pemeriksaan dokter pada anaknya itu memakan waktu l

ntingkan isi perutnya. Dia ingin

dari sebuah ru

mana d

ebentar ya, kami harus melakukan pemeriksaan intensif pada

ya mimisan. Tapi, mengapa pem

ak tahu, apa yang dilakukan dokter dan per

terus menunggu. Sampai i

harus tahu tentang kondisi Andi. Salahkah

juga. Anak kandungnya, meski Widy

an nomor ponsel

uh malam. Widya bosan menunggu dan tak saba

ubung, namun b

ya ketika panggilan keempat kaliny

*

bih sedikit. Pe

mengenakan kemeja lengan panjang, dan celana kain. Dan

sedang berada d

ji pada keluarganya untuk cepat pulang kan

ke dalam kamar merek

a rambutnya, "Ya,"

Kavita juga sudah aku pakaik

Y

n kaca dan tengah menyisir rambutnya dan merapikan lagi kemeja lengan p

, yang kini duduk manis di ruang tamu. Tadi Intan bersama Sari

ungil itu senang deng

ram keluar

ulu ya, Sar.

a

berjalan ke halaman rumah, lalu masu

mulai berjalan. Pram mengemudika

*

. Intan menuntun Kavita menuju ke sebua

ng membawaka

san apa

a yang p

vit

yang nggak ped

ering ke restoran mewah ini. Jadi Pram sudah

dikatakan Pram. Lalu, terlihat pel

trinya. "Tadi ken

habis. Aku belum

i mampir ke supermarket

man, Mas. Aku rasa

agi dia malah

langsung ke minimarket pagi besok.

n sampai kamu kerepotan

berumur hampir tiga tahun itu. "Tadi

.." Kavita ber

i anak itu gemas, hingga

asa dilanda kesibukan kantor. Seminggu sekali Pram mem

mudian. Terlihat uap mengepul da

uanya di meja dan bersiap pergi dari meja itu. Pram mula

or tak dikenal. Pram ragu

ring. Hingga Intan

Kenapa ngg

. Setengah meragu ia mengambil

jawa

s P

dari istrinya membuat Pram terpaku. Sambil menelpon dia melihat wajah

ram menutup

kit," kata Pram. "Mantan istr

kan malam ini har

ng baru datang, dia sudah berdiri dari ba

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka