Setelah Bercerai
penjualan bulanan toko kue, k
Lani-wali kelas Andi. Widya ter
Ibu Wi
u, sa
imisan. Darah dari hidungnya keluar banyak sekali. Tadi...tadi s
mpir pingsan men
a Bu, saya s
. Widya menutup telpon. Menutup buku laporan
beberapa karyawan nampak heran me
ko kue ya. Saya har
ngnya siapa y
a-tiba mim
asnya. Ia lantas memesan kendaraan onli
ubuhnya terasa lemas. Jikalau kali ini ada apa-
nline menelponnya. Dan Widya lang
*
yang mengkhawatirkan. Anaknya bersikap seperti biasa. Nampak riang saat Widya menyiapkan sarapan. Widya membuat segelas susu untuknya. Membuatkan
lah. Kalaupun tukang ojek itu tidak bisa menjemput Andi pulang sek
adi buyar, saat dilihatnya wali kelas
sa membawa Andi ke rum
berterimakasih. Andi dimana ya Bu?"
ani dokter..
a menemani lama, karena harus kembali mengajar. Ini s
aian Bu Lani ada noda dara
hkah kondisi A
a kepada pihak sekolah untuk membawanya ke rumah sakit. Bu, saya selaku wali
a terduduk lemah di depan ruang UGD. Bu
ama di UGD, sampai ada seorang suster y
keadaanny
elum bicara banyak. Nanti dokter sendiri bicara pada Ibu
pa pasien lain masuk. Silih berganti. Membuat Widya
Tuh
pai akhirnya yang teringat di kepalanya hanyalah Pr
apapun lagi, hingga akhir
Wi
ram di
kant
.." Widya sudah m
ya? Ada hal yan
katanya muntah-muntah. Wali kelasnya membawanya ke rumah saki
aku menyu
imbah air mata d
dipikirkan lagi oleh Widya selain berdo
*
it itu, Pram lantas mendekati Widya y
masih belu
a suster Andi dalam keadaan sadar, ha
juga be
pemeriksaan ini l
angannya ke wajahnya. Dan
i-laki tidak boleh cengeng, pikirnya. Dia akhir
uatu yang tidak pernah Pram lakukan lagi kepada Widya. Sesuatu yan
idya terbenam dalam tangisan. Ibu mana yang tak bersedih meliha
a. Semoga Andi baik-ba
yang terburuk soal Andi Mas. Ka
ang tidak-tidak. Anak kita
bah dalam dada Pram. Pram masih menenangkan mantan istrin
*