WURAKE
san berjejalan di sekeliling rumah pak Romi, pada akhirnya berangsur-angsu
tapi pada akhirnya aku ceritakan juga pada R
dalang dari keributan di kampung
ahut Rania
-dalam, lalu melanjutkan
esinya tampak biasa-biasa saja. In
Kamu belum
h, coba mengintip sekali lagi garis wajah Ran
Tadi kami sudah makan di
ali dengan segelas kopi. Usai menghidangkannya, Rania kembali b
ian ini? Aku yang terlalu terbawa pe
*
am
ka terdengar suara ribut-ribut di
g meneriakkan ucapan tersebut. Pen
! Itu
nyala api. Aku begitu tergesa, hingga tidak sempat lagi walau hanya sekadar mengenakan sa
dari sumber nyala api, baru
mah Pa
enghambur, menghamp
Kalian di mana?" Aku mencari-cari
i, tetapi aku tidak melihat adanya bayangan pak Romi dan kel
perginya
engan bahan yang didominasi olahan ka
tetapi aku masih berharap akan melihat Pa
aku dapatkan? Tidak
h apa yang mereka lakukan. Sejak tadi, mereka tidak terlihat seperti orang yang h
kalian marah sama Pak Romi, tapi setidaknya jangan libatkan anak istrinya. Jaha
ng ada. Menantang siapa saja yang berhadapan dengan jari tel
tempatnya masing-masing. Sebagi
rupan, kembali aku menurunkan badan, dud
g sudah terjadi?" guma
mana, bahkan hingga tidak ada seorang warga pun l
sedih, campur ad
man. Akan tetapi, walau bagaimanapun juga Pak Romi adalah pamannya Rania. Terl
k Romilah yang menjadi tempat pelarian
tanpa terasa malam aka
sembul di ufuk timur. Bersamaan dengan itu
ukan arang. Hati-hati. aku khawatir akan menginjak sesuatu, seperti sisa ny
luh menit
kayu, sudah pula aku mengais-kais bahkan pada abu yang ada. Akan tetapi, hin
u mendatangi rumah-rumah di
tan
takan 'tidak tahu,' jawaban yang
Pak Romi, istri dan tiga orang anaknya, diyakini berada dalam rumah. Bahkan, kemarin saat warga tengah me
hat saat petugas keaamanan datang menganta
yang aku dapatkan.
n juga, dengan langkah lesu, aku
*
aru pulang?" sambut
yang terbakar tadi malam?
gga sudah cerita
nya pamanmu, Rania! Mereka s
Rania yang terkesan tanpa ada
i abu rumahnya, tapi tidak ada
reka semua sudah pergi w
dengan tambahan kalimat dan ekspresi Rania,
ah-mudaha
aja dulu. Kamu be
, tetapi rasa lapar telah mema
info dari tetangga-tetangg
" jawabku lalu kembali m
" ujar Rania lagi. "Tunggu saja,
kan sendok makan l
Rania? Sebenarnya, apa yang
seutas senyum simpul, t