icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

WURAKE

Bab 5 Ritual Pemanggilan Wurake

Jumlah Kata:1268    |    Dirilis Pada: 09/04/2022

ng te

bug

makhluk jadi-jadian itu, kembali menggema mer

la tanpa tubuh, tetapi dia

l, alih-alih terluka atau setidaknya memperlihatkan g

Disabet dengan menggunakan benda tajam, malah pen

a, Wurake ini mem

in, selain sudah deperciki air doa, kami juga sudah dibekali petu

ami yang tengah berjibaku melawan si kepala buntung tanpa tubuh ini, tidak lagi peduli dengan rumor dan kenyataan yang ada. Sekuat tenaga k

perlahan melandai. Mungkin ia mulai merasa kesakitan, atau mungkin telah kelelahan. Kini gerakannya tidak lagi segesit seperti

hluk jahanam,

ngi pekikan, kian ce

ya benar-benar terkapar dan t

us ... !" pekik b

dak lagi bergerak. Sekilas tafsir, dia telah tewas. Sampai di sini, aku dan kawan-kaw

pontan, r

aya, tetapi masih ada saja di antara kami yang meluahkan amarah. Tetap menyerang, dan ba

unggu komando susulan, beberapa di a

lemparkan ke potongan kepala tanpa

staga! Ya, Tuhan .

khluk ini mempertontonkan kepada kami bahw

ar-bena

kini jauh lebih terang, dan lebih garang dari sebelumnya. Hany

ng kayu api menyala, makhluk aneh itu menjulurka

u

dam dalam

an tetapi, itu tidak berlangsung lama. Tidak

luk jadi-jad

i secara bersamaan, kami

i terbang, dan mulai jauh dari jangkauan, maka

i lagi. Selang tidak berapa lama kemudian, ia sudah tidak t

engikuti ke arah mana ia terbang. Jauh, tinggi. Makh

pasrah, tiba-tiba seseorang mengucap lantang,

k Modin? Mau apa dia di sa

k kesemua kami berbondong-bon

jakkan kaki di halaman rumah pak Modin, kami hanya disambut dengan ketera

lu menggelinding dalam rumah. Terakhir, ia terlihat menggelinding

icu kekhawatiran Rajab, an

gap menuju pintu depan, tempat dimana biasanya orang k

aun pintu, kemudian bergegas menuju kamar

rsebut sudah keburu menghilang.

aat Rajab beranja

ebut telah berjumpa lawan yang seimbang dengan kesaktiannya. Pada akhir pertarungan gaib yang hanya berlangsung sekian men

Modin ke bawah jendela kamar, tempat yang diduga sebagai tempat terakhir digunakan makhluk terse

i Rajab dan digenapi ol

a, tidak

ak sempat mengenali wajah orang di

da di pinggul. Besok kalau ada orang yang datang ke sini jalannya pincang-

menambahkan beberapa hal. Kata Pak Modin yang bernama lengkap Abdul Rozak i

begitulah cara pertarungan gaib. Hanya mat

berhubung karena sudah menjelang waktu subuh,

ta panggil orang yang jadi makhluk jadi-jadian itu. Beso

sebelum kami meninggalka

*

ahwa saat koma dan pura-pura mati, tadi malam makhluk tersebut sebenarnya hanya

*

mi mulai berhimpun di pe

a sepuh, para Tetua, juga war

arga menyarankan untuk bergotongroyong mendirikan tenda

oleh mayo

ut, lalu kami jajar di halaman rumah pak Modin. Karenanya, suasananya lebih

ntah pak Modin, dan telah disetujui oleh Kepala Desa, sepuh, dan para Tetua, ritual akan dimulai dengan membakar Cabai Merah. Konon,

ian, ritual pemanggilan

k tidak sabar ingin melihat siapa yang datang

Yoh

isebut oleh hadirin yang ada, tidak terkecuali aku. A

kemudian, orang yang ditu

natap lekat pada seseorang yang

r! Dia bukanlah seorang wan

, kenapa

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka