icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

WURAKE

Bab 9 Garam Kasar dan Penganut Wurake

Jumlah Kata:1096    |    Dirilis Pada: 09/04/2022

rnya terusik dengan peluh serta sikap ketus Rania barusan. Pikiran jelek ini kembal

kan wajah di depan pintu kamar, tiba-t

anya sambil be

a mau nanya, kamu belum tidu

t saya lagi apa?" ja

yang kedua kalinya, aku membalikkan bada

Rania, aku pun hanya duduk diam di ruang t

*

siap menyalakan api unggun di halaman rumah, tiba-tiba dikejutkan oleh je

a ia akan segera melahirkan. Itu bisa terlihat dari banyak

ma Yohana, biar cepat," pinta Ra

n dengan Rania, tetapi hingga detik ini, aku masih belum bisa mempercayai bahwa wanita tersebut aka

ini. aku sempat menyebut dua hingga tiga nama. Akan tetapi, dengan berbagai

idak tega melihat mimik kesakitan di wajah Rania, pada akhirnya aku mengala

tuk pintu, diam-diam aku lebih dulu menabur butiran garam kasar di depan pintu rumah Mama Yohana. S

mualaik

tu. Aku sempat terperangah dengan kepala wanita tua ini yang tiba-tiba

a yang saya lakukan," bisikku dalam

hirkan, ya, Nak?"

"Tau darimana, Nek?"

i rumah nenek ini. Alasan apa lagi yang membawa kam

na kalau istriku mau melahi

sedang hamil b

akal juga,

olong cepat sedikit. Dar

apannya." Betapa ramah suara Mama Yohana ini. A

alam rumah, sedangkan aku menunggu di depan pintu. Tidak bera

ntu pegang!" se

sodorkan. Lalu, usai merapatkan pintu rumah, tampak Mama Yohan

setelah barusan hanya m

u tidak ingin mel

Yohana tampak mulai mengalah. I

bersin-bersin. Tidak salah lagi, dia seorang Wurake. Sudah bukan

ikan siapa Mama Yohana, juga or

rang yang berada dalam rumahnya, tampaknya

rtunduk lesu, Mama Yohana pu

as lagi ketika Mama Yohana coba memperlambat langkah. Karenanya,

hana menoleh. Bibirnya bergetar seperti ingin mengucapkan sesua

li aku membenta

gagetkannya barusan tadi, telah menutup celah baginya untuk mem

i orang setempat menyebutnya Pasingara. Laku yang demikian ini suda

wan, kami yakini ampuh melumpuhkan ilmu hitam

tah kata pun juga, Mama Yohana terus saja mengayunkan m

ga mencacinya jika ia c

u, perempuan tua ini sudah tahu jika aku sud

Bahkan, ketika Mama Yohana hendak me

ia dan bayinya kenapa-kenapa, saya pastikan, besok Mama Yohana tidak akan pernah bisa la

bungkam se

beranjak barang sebentar pun dari pintu kamar. Aku hanya beranjak ketika Mama Yohana memerlukan air h

ma Yohana membereskan ari-ari, dan memotong tali pusar bayi, aku mengantar pu

h pak Romi dibakar orang. Semua keluarganya menghilang, sampai har

da apa-apa sama anak istriku, saya sendiri yan

enunduk begitu bahkan sudah sejak aku membentaknya usai bersin

ka membicarakan apa. Mungkin tentang proses melahirkan, atau mungkin juga

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka