icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Remember When

Bab 6 Bukan Pelarian, Kan

Jumlah Kata:1346    |    Dirilis Pada: 07/04/2022

k memulai aktivitas hari ini. Seperti biasa Olivia selalu menjadi penghuni pertama yang menginjakkan kaki

ak," sapa Muslimin dan langsun

i sekali hari ini. Mas Mus sudah sarapan

ama, Mbak. Mbak Olivia perlu

hangat, aku ma

laksan

di pagi hari atau sekedar menyapanya saat bertemu di area pantry. Olivia meletakkan tas pundaknya di dalam l

na saja yang membutuhkan tanda tangan Yusa nantinya. Olivia membuka pintu ruangan Yusa perlahan lalu meletakkan

" kata Oli

minta ampun sembari memamerkan

duduk disebelahnya. "Kamu selalu dat

Kenapa?" Olivia

ia sebagai bantalan. Tangan Olivia yang bebas tidak luput pula menjadi inc

ngan seperti ini," ka

ra menyelesaikan pekerjaan yang terbengkalai sebelum open

a itu salah satu staf yang paling loyal sama perusahaanmu

unya kamu. Andaikan aku bisa seperti ini setiap hari,

gkari pinggang-tubuh Olivia memberikan sinyal peringatan. Berduaan saja dengan Yusa di ruang tertutup memang tidak baik. Tangan Yusa suka

apapun di ruanganku, kan? L

mengatakan ini, Yusa.

ga muak dengan a

h Olivia. Membuat Olivia refleks menahan tu

sa

h semakin merapatka

ulang Olivia

an kesabaran, Via. Kupikir aku perl

pa?" Olivia m

ivia. Ada sesuatu yang tidak beres yang Olivia ra

i itu mau mengikutinya. Percuma saja Olivia bertanya karena Yusa sama sekali tidak mau mendengarka

mbawaku kemari?

atu rumah perhiasan di kawasan Rungkut yan

amu membawaku kemari, Yu

u bebas memilih. Janga

men

a .

edang kamu lakukan? Kenapa terburu-buru seperti

bersabar menunggunya, mungkin saja keajaiban Olivia untuk

eraih tangan Olivia agar dirinya berhenti dan

ntuk memikirkan semuanya. Jangan paksa aku atau ke

rang-terangan membuat segala di depannya menjadi rumit. Yusa bukan laki-laki ja

*

etika ia tiba, Si Kembar sudah terlelap ke alam mimpi. Lalu Yusa datang menyapa, membuat Lussi dan Elok saling be

yang tiba-tiba meninggi mem

i, Yusa aku tahu dari sejak Mapala dulu kamu memang su

tawa menanggap

nggak bohong. Kamu bisa

a sekali nggak tahu apa-a

ya dengan Yusa agar cepat-cepat berlanjut ke pelaminan. Kata Elok, sesuatu yang baik pamali ka

mbar pasti akan senang mendengarnya. Kalian berdua ini ya berita sepentin

pamit dengan kembali mencium punggung tangan Elok. Dan tak lupa Yusa mendar

kat dengan Olivia. Menurut Lussi, tipe laki-laki seperti Yusa adalah tipe teraneh yang pernah ia temu

imanya? Kesampingkan kalau aku pernah menganggap dia an

an kok. Cuma sedikit terburu-buru. Yusa h

pa dia maunya terburu-buru? Jangan-jangan ada yang dia sembunyikan

ai balasan. "Yusa sudah

itu ya, Via. Suka nggak suka, aku pasti akan mendukung keputusanmu

Kamu benar. Memang cuma kam

rnya. Asal jangan jadikan ini sebagai pelari

bali tidak

menunggunya mencarimu. Sudah cukup kamu mengharapkannya kemba

ahu, L

up aku menunggun

Viaaaa

lalu menghambur ke arahnya sembari membawa dua buah guling dal

ivia pada salah satu putra Lussi.

ali atas. Ya kan, Alo?"

ambah Devandro yang langsung

ti mau ngobrol dulu sama Mama. Aro, Ara masuk kamar se

ling berpandangan lalu be

livia lupa. Ia lupa akan hal yang membuatnya gelisah. Ia

a .

mengandung arti lain. Berb

kan pelar

a senyumnya. "Akan kucoba, Lu," ka

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka