Remember When
k memulai aktivitas hari ini. Seperti biasa Olivia selalu menjadi penghuni pertama yang menginjakkan kaki
ak," sapa Muslimin dan langsun
i sekali hari ini. Mas Mus sudah sarapan
ama, Mbak. Mbak Olivia perlu
hangat, aku ma
laksan
di pagi hari atau sekedar menyapanya saat bertemu di area pantry. Olivia meletakkan tas pundaknya di dalam l
na saja yang membutuhkan tanda tangan Yusa nantinya. Olivia membuka pintu ruangan Yusa perlahan lalu meletakkan
" kata Oli
minta ampun sembari memamerkan
duduk disebelahnya. "Kamu selalu dat
Kenapa?" Olivia
ia sebagai bantalan. Tangan Olivia yang bebas tidak luput pula menjadi inc
ngan seperti ini," ka
ra menyelesaikan pekerjaan yang terbengkalai sebelum open
a itu salah satu staf yang paling loyal sama perusahaanmu
unya kamu. Andaikan aku bisa seperti ini setiap hari,
gkari pinggang-tubuh Olivia memberikan sinyal peringatan. Berduaan saja dengan Yusa di ruang tertutup memang tidak baik. Tangan Yusa suka
apapun di ruanganku, kan? L
mengatakan ini, Yusa.
ga muak dengan a
h Olivia. Membuat Olivia refleks menahan tu
sa
h semakin merapatka
ulang Olivia
an kesabaran, Via. Kupikir aku perl
pa?" Olivia m
ivia. Ada sesuatu yang tidak beres yang Olivia ra
i itu mau mengikutinya. Percuma saja Olivia bertanya karena Yusa sama sekali tidak mau mendengarka
mbawaku kemari?
atu rumah perhiasan di kawasan Rungkut yan
amu membawaku kemari, Yu
u bebas memilih. Janga
men
a .
edang kamu lakukan? Kenapa terburu-buru seperti
bersabar menunggunya, mungkin saja keajaiban Olivia untuk
eraih tangan Olivia agar dirinya berhenti dan
ntuk memikirkan semuanya. Jangan paksa aku atau ke
rang-terangan membuat segala di depannya menjadi rumit. Yusa bukan laki-laki ja
*
etika ia tiba, Si Kembar sudah terlelap ke alam mimpi. Lalu Yusa datang menyapa, membuat Lussi dan Elok saling be
yang tiba-tiba meninggi mem
i, Yusa aku tahu dari sejak Mapala dulu kamu memang su
tawa menanggap
nggak bohong. Kamu bisa
a sekali nggak tahu apa-a
ya dengan Yusa agar cepat-cepat berlanjut ke pelaminan. Kata Elok, sesuatu yang baik pamali ka
mbar pasti akan senang mendengarnya. Kalian berdua ini ya berita sepentin
pamit dengan kembali mencium punggung tangan Elok. Dan tak lupa Yusa mendar
kat dengan Olivia. Menurut Lussi, tipe laki-laki seperti Yusa adalah tipe teraneh yang pernah ia temu
imanya? Kesampingkan kalau aku pernah menganggap dia an
an kok. Cuma sedikit terburu-buru. Yusa h
pa dia maunya terburu-buru? Jangan-jangan ada yang dia sembunyikan
ai balasan. "Yusa sudah
itu ya, Via. Suka nggak suka, aku pasti akan mendukung keputusanmu
Kamu benar. Memang cuma kam
rnya. Asal jangan jadikan ini sebagai pelari
bali tidak
menunggunya mencarimu. Sudah cukup kamu mengharapkannya kemba
ahu, L
up aku menunggun
Viaaaa
lalu menghambur ke arahnya sembari membawa dua buah guling dal
ivia pada salah satu putra Lussi.
ali atas. Ya kan, Alo?"
ambah Devandro yang langsung
ti mau ngobrol dulu sama Mama. Aro, Ara masuk kamar se
ling berpandangan lalu be
livia lupa. Ia lupa akan hal yang membuatnya gelisah. Ia
a .
mengandung arti lain. Berb
kan pelar
a senyumnya. "Akan kucoba, Lu," ka