Remember When
enapa Olivia mendadak susah tidur akibat terkena sindrom terlalu senang akan bertemu dengan Si Kembar. Setelah mandi dan mengganti pakaiannya dengan pakaian Lussi
ivia turun dari tangga. "Nggak disangka-sangka baju lamaku ma
ndutan sih, Lu," kata Olivia yang langs
eperti keluarga itu dengan limpahan rasa kangen. "Si Kembar ke mana?" tanya Olivia
ai langsung minta bapaknya bersepeda keliling area komplek. Dasar bapaknya ya ditur
h ternyata," kata Olivia sambil mengurai pelukan. "Ada acara apa kalia
a kamu jarang mampir ke rumah. Terakhir kali
ah bilang ke Mama kok, Lu. Maklumin saja sekretaris itu pasti banyak sibukn
ta tidak pernah ada yang tahu dan duga. Apa kehendak Tuhan dan dengan siapa kita berjodoh nanti semuanya adalah benar rahasia-Nya. Sama halnya seperti Lussi dan Reihan. Mereka berdu
buh bersama sejak kecil. Ke mana-mana mereka selalu bersama. Mungkin karena alasan itulah benih bernama cinta mekar dihati Olivia. Ditambah lagi sifat Reihan yang penuh perhatian menambah kesan spesial dimata Olivia. Kedua orangtua mereka
aaaaaa
ung membuat gaduh suasana kediaman Elok pagi itu. Lussi menghujani kedua anak
Papa?" tanya Lussi p
, Ma," jawab anak Lussi
alu tuh sama Anti Via kalau Aro sama Ara ba
bar kemudian menoleh sec
kedua anak kembar Lussi dan teman kecilnya
Viaaaa
ambur ke pelukan Olivia k
ah main ke lumah Alo? Alo k
seling-seling main ke lumah
t ke rumah Aro sama Ara. Tapi sekarang
embali memeluk Olivia erat-erat.
ga saya
minta ke kamarmu. Sampai Bapaknya har
embul itu menggeliat. Kemudian selang beberapa saat Reihan muncul dengan ka
i ya. Sekarang mandi dulu. P
n sama Anti Via, Pa," p
dinya sama
arnya dari pelukan Olivia. Namun sayangnya bocah gembul itu tidak mau
di sama Mama. Alo
ya yang sempat diraih Lussi dan beralih semakin mendekat
a Alo dan Anti Via. Ala m
ng Pengikut. Kombinasi yang kompak. Namany
n tiba-tiba meninggikan suara. "Nggak Pa
bar itu menatap Reihan d
ah, Papa," kata k
ketika kedua anak kembarnya dibuat menangis bahkan oleh ayah kandung mereka sekalipun. Olivia
h atas semuanya. "Biar Mama di sini menemani Anti Olivia. Aro sama Ara pastinya
aan. Tentu saja tingkah laku mereka berdua membuat Olivia juga Lussi tidak bisa lagi menahan
n wajahnya yang kotor karena terkena lumpur. Tatapan matanya hanya fokus ke arah Olivia tanpa berniat untuk berpaling barang sedetik pun.
a mengubah posisi duduknya. Interogasi dimulai. "Apa yang m
hilang? Ba
a maksudnya?" Oliv
Olivia adalah terlalu suka ikut campur dengan m
al yang kukerjakan kemarin. Biasalah pembu
mu di Lamongan sana. Kamu bahkan nggak ada kabar sama sekali. Aku tahu kalau aku
mu nggak punya hak, seharusnya memang nggak ada hak. Ini hidupku, Rei. Aku bukan anak kecil yang apa-apa harus selalu minta iz
a kamu jadikan alasan untuk nggak me
lang," kata Olivia tiba-tiba seraya bangkit dari sofa dan menyamba
ngan kalian. Tapi sepertinya percuma. Waktuku terbuang sia-s
icara, Via," protes
u pembicaraan ini
emudian pergi dan memacu mobilnya
*
ya, Via," kata Luss
rasa penasaran Lussi. Buktinya istri sahabat kecil Olivia itu sampai re
lembut nggak pernah sekalipun mengeluarkan kata-kata seperti tadi si
diam dengan posisi yang sama
tiap kali sindrom ikut campur Reihan kumat. Kamu seolah-olah seperti nggak m
," sahut Olivia setela
ia
I'm f
napas yang Olivia yang
mbali melanjutkan. "Hidup itu nggak semudah membalik
bali tidak
jawab satu pertanyaanku. Did you miss him? Atau lebih pa
pat, secepat degup jantungnya
ow what
Bagi Olivia lima tahun adalah waktu yang cukup untuk seseorang belajar melupakan.
*
ah membaca
n yang membang
xo