Anak Tersisih
at jingga telah membentang di ufuk barat, menan
kanan, sukses membuat bulu kudukku berdiri. Namun, aku tetap mem
au nanti ketemu, aku akan memberinya pelajaran yang ke
tersentak, mungkin karen sibuk memikirkan si Inah akhirn
terbayarkan dengan pulang dalam keadaan selamat. Namun, ketika melewati
luan, ya. Ibu masih
i, mungkin dia lelah karena harus menunggu jemp
nyi. Mengamati sekitar untuk memastikan tidak ada orang lewat saat a
imana si Tit
. Malas harus menolong orang egois ta
tak tahu diuntung? K
ada wajah mereka yang menyebalkan itu. Akan tetapi, aku harus sedikit bersabar
n istilah 'di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung' dasar
kebun, bapak biarin aja. Bahkan pak ketua yang kebetulan
at! Berani-beraninya mereka berbohong padaku! Akan kulaporka
g hendak ke surau mengurungkan niatku. Jika mereka tahu aku sedan
hu juga kalau si In
tua membuntuti si I
mana si I
kurnya orang itu mau bertanggungjawab j
is i
dengar
embicaraan? Apakah mereka sad
ana?" teriak seorang pemuda
?" tanya pemuda y
yari ayam," ja
g Bu Titin
mku 'kan sudah mati
u tegak dan berkacak p
sih? Sudah pergi sana!" usirku
a oleh usiranku. "Cuy, ayolah kita pergi aja! Ga
r bersama istrinya, mereka terkesiap saat
Bu Titin
," sahut si pemuda ser
au aku ngup
ak ada akhlak!" uj
lak! Si Inah kabur, tapi kal
u seraya berkacak p
imu? Setiap hari menjadikan anak perempuan seba
rti apa. Kalian gak berhak ikut campur sedikit
ik lengan istrinya agar masuk ke rumah, sementara aku terkej
asar tetangga ta
pilih kasih! Adat macam apa yang k
san kalian!" b
liaran. Hih!" Bu Siti bergidik dan mengajak warga untuk meninggalkanku
utuku sembari meneruskan langkah yang tertunda, "liha
kanya begitu kusut, sangat tak enak dilihat. Sepertinya, ini waktu yang tepat buat
itakan kejadian yang baru saja kualami. Dia marah, lantas dengan p
mang. Ah, masa bodo apa yang akan terjadi selanjutnya. Yang jelas aku ingin
snya. Kasihan sekali anakku, dia pasti kelelahan hari ini. Semoga bes
nyerang kala melihat keadaan rumah yang sangat tak beraturan. M
erasaan gusarku semakin menjadi ketika waja
embuang banyak energi untuk memikirkan pekerjaan rumah. Biarkan saja semua berse
cont