Sketsa Hati
predikat cumlaude, nilai indeks prestasi dan skor toefl yang mendekati s
memilih menepi. Menjauh dari euforia yang mereka rasakan. Hatiku terlanjur remuk menda
. Kafe Kang Hilmi–tempat Ares bekerja-yang menjadi tujuan pelar
ng nggak dipunya kakak lo. Mungkin saat ini ortu lo belum ng
ta-kata Ares hanya untuk
, nih!" ancamnya mendek
lek aku mendorong
Kita makan aja, biar suasana hati lo
ng masih saja terus menyukainya, candaannya it
belum sepenuhnya normal. Kembali pertanyaan, sampai kapan aku mampu bertahan, denga
cel ayam yang terdapat tak jauh dari pasar simpang Dago. Namun rasa mas
s antri beberapa saat untuk mendapatkan bangku kosong. Mungkin saat kami datang s
gajian. Bukan tempat yang mewah, tapi terasa
u setiap kali kami makan. Seporsi tidak akan cukup. Awalnya aku sempat sempat malu, karena porsi makan
cowok yang kukenal, lebih menyukai cewek yang menjaga image. Hal itu pula lah yang membuatku m
setelah dua porsi pecel lele b
gingat Kak Daren, membuatku mau tak
bikin lo sedih," ucapnya keti
. Kak Daren ko
was lagi, dong, ya?" seringaian me
begitu?" tanyaku me
Bandung. Biar bisa
e kosan gue lagi kalau a
etat jam malamnya, lah. Gue pengen ngajak lo non
dengan mengatakan bahwa itu hanya
sa, kan juga bisa?" ujarku dengan de
jadi nonton, kan kepentok jadwal k
masuk agar bisa mendapat uang tambahan lebih dari bonus yang diberikan Kang Hilmi. Bah
aja harus pakai pindah kosan segala,
alu suka jika ekspresi wajahnya begitu, kegantengannya makin maksimal jika sedang berbicara serius. "Kapan l
ertawa puas. Sepuas mataku menikmati pemandangan itu. Mematrinya makin
keluargaku menelpon. Merasa kehilangan karena ketiadaanku. Namun sepertinya aku memang harus memup
a ke hotel tempat ortu lo n
mati gaya aku kalau baren
ketika melihatku tidak mengelu
tku menggosok kedua lengan untuk mengurangi rasa dingin.
gan sigap melepas jaket jeans belel ke
duduk di belakang,
ket lain ke kosan gue. Nggak usah kepedea
mantis dikit!" balasku mena
ggak boleh romantis-romant
na perlakuan manisnya, tiba-tiba serasa d
ka dia memperlakukanku dengan manis, dan kembali haru
sibuk dengan pikiranku. Jaket Ares yang membungkus tubuhku terasa begitu hangat. Aroma pa
apapun, masih tetap bertahan. Bahkan perhatian kecil
an lajunya ketika melewati beberapa polisi tidur. Selama berteman dengannya, itu ada
ena bully kalau ketahuan kita jalan berdua aj
an di kampus," sahutnya memalingkan waja
syuku
emburu?" tanyanya kem
? K
Kalian saling suka, kan?" ujarnya te
Aku menepuk
a?" Tawanya masih
itu kamu, Res. Nggak peka bang
mpul di salah satu kamar, sekedar bermain gitar ataupun bermain gaple.
Kok sepi?" t
o emang suka lupa malam min
juga jomblo!" b
ra tercium ketika aku memasuki ruangan tiga kali tiga bercat putih itu. Kamar Ares sangat rapi, bersih dan wangi untuk ukuran
kanan pintu masuk. Tidak ada gambar apapun yang menghias dinding layaknya kamar kakak-kakak cowokku dan Aldo. Dind
cari jaket di lemari kayu yang dileta
kamu?" tanyaku tanpa sadar,
percaya liat kamar gue ber
ur masih mengagumi
ahutnya menghentikan gerakannya
ketahui, dan selama ini dia juga tidak pernah menunjukk
g mulai menyadari keanehan gue, langsung gerak cepat bawa gue ke psikiater. Lo tau
engge
mengalihkan perhatian dari gangg
n tahuku muncul. Karena selama ini Ares jarang membicarakan ma
ngan barang lainnya di meja belajar. Jika ada yang dengan seenaknya memindahkan barang-barang gue, gue bakal n
rder) akan melakukan suatu hal berulang-ulang untuk menghilangkan kecemasan yang mereka rasakan. Mereka akan merasakan kecemasan berle
uah senyum getir menghias bibirnya. Baru
mencoba mengusir khawatir yang
-baik saja, memang begitu adanya. Selama ini hanya aku yang selalu meng
arna merah maroon dan menyerahkannya padaku. "Yuk, kebu
erti biasa. Aku dan Ares seperti tenggelam dalam pikiran kami masing-masing. Bahkan
n kosanku. Aku melompat turun dan menyer
pku hendak beranja
anganku. Aku menatapnya heran
baru sadar kalau jaket yang
gumamnya sambil menggaruk peli
entar lagi kena om
telah ini, kan?" tanyanya dengan
a-tiba?" Aku me
itu aku seolah melihat bukan Ares yang kukenal selama ini. Rasa percaya diri yang seri
you've been my Wonderwall," ujarku
apnya dengan s
" (sam
, ya." Ares pamit de
ne." (sa
aku. Apakah ini pertanda aku adalah cewek spesial baginya? Atau hanya sebagai teman tempatnya bisa berbagi tanpa takut dih
li berkutat menyelesaikan sketsa wajah Ares. Lalu m