Sketsa Hati
an seleksi dilaksanakan. Cowok itu kebagian gedung di ba
dung lo aja, Li. Biar gue jemput ke s
thank
pun beranjak ke gedungku. Bimbang tiba-tiba saja menyelubungi. Apakah aku berani m
menjadi anak yang pemberontak. Di tengah perdebatan batin dan kepa
lo,
Hari ini kamu ujian, kan? Kenapa enggak ada kabar sama sekali? Sudah di lokasi uji
t, takut kesiangan. Ini baru mau masuk
malam-malam sama cowok? Sama sia
ung lagi." Jika tak disudahi, bisa-bisa sam
apa kata Papa? Mama sudah tidak bisa nego lagi sama Papa," sahut
a,
orangtua yang benar-benar akan tega membuang a
ertama hidup di dunia. Kalau lo beruntung, ya bakal dapat orangtua yang baik hati dan nerima lo apa adanya. Kalau enggak, ya lo ha
yang mendekati minatku. Karena aku benar-benar tak melihat celah untuk bisa me
akutanku seakan sirna. Saat itu yang kurasakan, bersama Ares saja sudah cukup. Bersama cowok itu ak
kulit durian itu bisa dim
ng digimanain?" Jiw
il-kecil, ter
buat
tang dibuang,"
apa direbus?" tan
ilang bisa dimasak bukan buat dimak
Gelakku menertawakan kebodohan send
, hanya bersamanya aku
bertemu. Untuk urusan hasil ujian, aku tak lagi memusingkan. Segala omela
*
e kosan. Seperti biasa, dia baru mengaba
ak?" tanyanya tanpa banyak basa-basi
Jadi
aitress. Gajinya lumayan, ada bonus juga kalau
mbanganku, jika nanti benar-benar harus lepas dari keluarga,
r di salah satu universitas di Bandung. Tidak terlalu banyak persyaratan yang diber
kerja," ujar Kang Hilmi si pemil
dalam lingkungan yang serba ada, berbalik menjadi pelayan bagi orang lain. Minggu-minggu awal bekerja, bany
masa-masa ujian akhir semester. Sehingga dia tidak terlalu hirau de
tau keadaanku di Bandung. Apalagi Papa, selama aku keluar dari rumah, tak sekali pun dia sekedar b
semakin dekat. Jika dulu aku mulai senewen setiap kali hasil ujian akan diumumkan, tidak untuk kali ini. Aku benar-benar merasa
m selimutku yang hangat. Suara dering ponsel mem
l test-mu?" Suara Mama
Perasaanku sudah tidak enak. Masih antara sadar dan mata masih m
eharusnya semalam aku menunggu hasil ujian keluar. Akan tetapi karena ter
? Papa benar-benar akan melaksanakan janjinya, Lia." Suara Ma
yang membayangi. Mendadak udara sekitar terasa berat untuk kuhirup. Aku merapatka
gan airmata yang mengambang. Berharap sedikit bel
Lia." Suara mama p
Mama bukan, sih?" tiba-tiba saja pert
membuang napas ka
an Papa tidak bisa di tawar lagi," ujar
pang?" Mama mengulangi pertanyaannya
Ma. Daripada nanti Lia bingung membiayai kuliah
Aku seakan tidak mengenal suara itu. Mama yang kukena
ingin jadi anak yang membanggakan buat Mama dan Papa, tapi apa daya, sekuat apa pun Lia berusaha, te
canamu apa?" tanya Ma
Lia akan tetap kuliah bagaima
ngirimimu uang, bia
yak yang iri padaku. Lahir di keluarga yang berkecukupan. Kedua orangtua dokt
ang mereka
hidup dalam segudang aturan dan segunung tuntutan dari orangtuanya. J
ang diucapkannya. Aku tidak akan mendapatkan biaya untuk m
hidup setelah ini. Aku merasa benar-benar dibuang dari keluarga. Kupikir, ancaman akan dicoret dari daftar keluarga, hanya ancaman
engar isakan di
gis?" tan
mi berikan sama kamu Lia. Semua fasilitas ya
an. "Tak perlu Mama mencari-
rharap itu hanya mimpi buruk. Rasa-rasanya tidak mungkin aku akan dibuang be
n hidup baruku, dan Ares seolah men
perlu berkecil hati. Akan ada masa depan untuk mereka ya
an ketenangan padaku saat itu. Seperti halnya Ares yang yang menemukan ketenangan setiap kali