icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Sketsa Hati

Bab 6 Mahasiswa Baru

Jumlah Kata:1524    |    Dirilis Pada: 06/04/2022

di kafe. Bukan saja karena jarak yang harus kutempuh dari Jatinangor-Ban

edikit membaik, tidak ingin mencari masalah baru j

enti bekerja di kafenya. Pada hari terakhir

ambarkan kalau lagi senggang, apa

, Kang?" Aku balik

gambarnya ada di Jatinangor, kalau

apakah masih bisa keluar bebas jika

erjanya bisa diatur," tukas Kang Hilmi

Saya coba dulu,"

rlalu menggantungkan harapan akan biaya kuliah terhadap kedua orangtuaku. Berharap

reka berikan dengan cuma-cuma. Mereka meminta bayaran untuk setiap rupiah yang mereka kucurkan pada kami anak-anak mer

anya Ares ketika aku keluar

tau a

ut kerja, sih?" kulirik wajah Ares. Tidak bi

antungku kebat-kebit. Sebenarnya, aku juga sedikit berharap dia mempunyai perasaan yang sama denganku. B

lan kepalaku. Jawabannya serta merta memup

tepisku, melenggang meninggalkannya.

*

menyesuaikan diri kembali dengan lingkungan baru. Kosan yang dicar

untuk perempuan. Diantara dua bangunan

milik kosan suka mengadakan acara yang meli

erempuan. Setiap bangunan Terdiri dari dua lantai dengan sepuluh kamar yang berhadapan sep

sewaktu Bandung. Perabotan yang disediakan juga cukup bagus. Lemari ukuran besar, tempat tidur dengan

atang menjemputku ke Bandung, untuk membantu mengemasi barang-bar

ot bantuin," ucapku ketika Kak Dare

nya aku ini orang lain?"

mau sidang, masih sempat-sempatnya bantuin

lagi sibuk sama urusan persiapan masuk kuliahnya." Aku mena

erutu seperti biasa kalau Lia

mbah. Ada apa dengan keluargaku. Kata maaf seperti kata yang s

. Entah apa yang menyebabkan me

uk a

kakak yang menebalkan," jawabnya

g buruk. Tidak per

sedang berdua seperti saat itu, terasa bagai dengan orang asing. Kak Daren denga

kalau Lia butuh apa-

itu keluar dari mulut cowok meny

ak?" Aku mencoba tertawa

a jadi kakak yang baik buat Lia," ucapnya menepuk pelan kepalaku. Seperti ditarik ke

pasti, aku harus bersyukur, hidupku tak seburuk yang kupikir selama ini. Paling

*

dengan Kang Dadan-teman Kang Hilmi yang memiliki distro. Kang Dadan menawarkank

urkan, jam kerja yang tidak terlalu mengikat membuat

untuk bekerja paruh waktu. Khawatir dia mengira ak

nkah Mama telah mengatakan akan tetap memberikan biay

s disia-siakan. Lagipula, pekerjaannya sesuai denga

wab. Dia seolah tengg

bakat Lia ini juga berguna," lanjutku, berharap Kak Dare

i itu. Yang penting harus bertanggung jawab

ur ke pelukan Kak Daren. Rasa bahagia yang seakan meledak

kusenangi dari anggota keluarga. Sekilas kulihat Kak Daren tersenyum. L

nya. Perlahan aku mulai membenci cowok berwajah kaku itu. Karena sikapku yang membencinya, Kak Daren pun seolah tak berhenti mem

ng, karena selalu saja ada aduan

nnya bagai mukjizat yang Tuhan berikan dal

*

ah kesibukan untuk persiapan sidang kelulusan, dia masih berusaha membantuku untuk menyiapkan segala

ilih untuk tidak mengik

oh," ujarnya memberi alasan ketika aku menanyaka

u dipersulit nantinya, Res?" tanyaku

gucilin gue karena

lah. Kan ka

ng perlu dikhawatirkan

pun dimulai. Lalu aku kembali dipertemuk

takdirkan untuk bareng ya, Li,"

yang ditaksirnya selalu melontarkan kalimat seperti itu. Namun aku masih

ut untuk berharap. Aku takut mengetahui bahwa aku bukan s

i kelasku banyak yang mengaguminya. Aku cukup tau diri dengan penampilan dan wajah yan

asiswi lainnya di kelasku. Bagaimana mungkin

k berhenti mengagumi Ares, semakin sa

u sketsa menjadi pelampiasanku untuk melepaskan cowok itu dari pi

iskan hanya untuk menyel

asih terus berada di sisiku. Tak peduli berapa banyak mahasiswi yang berusaha me

henti berharap jika laki-laki yang

uk bisa terus berada di dekat Ares, maka aku akan bertahan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Sesak2 Bab 2 Awal Bertemu3 Bab 3 Meet Up4 Bab 4 Anak yang tak dianggap5 Bab 5 Apakah Tuhan menyiksaku 6 Bab 6 Mahasiswa Baru7 Bab 7 Menyukai Dalam Diam8 Bab 8 Masa Lalu Ares9 Bab 9 Hidup Bebas10 Bab 10 Hiburan Malam11 Bab 11 Sahabat Rasa Pacar12 Bab 12 Sahabat Terbaik13 Bab 13 Rahasia yang terbongkar14 Bab 14 Salah Paham15 Bab 15 Konfirmasi16 Bab 16 Hati yang lain17 Bab 17 Hanya tak ingin sendiri18 Bab 18 Menyamankan hati19 Bab 19 Khawatir20 Bab 20 Lelaki Pencemburu21 Bab 21 Menyerah22 Bab 22 Setitik Rasa23 Bab 23 Kepingan Puzzle24 Bab 24 Lelaki yang perhatian25 Bab 25 Alat Gambar Baru26 Bab 26 Butiran Pasir27 Bab 27 Rasa yang masih tersisa28 Bab 28 Melepaskan29 Bab 29 Bertemu Kak Daren30 Bab 30 Lengan yang Nyaman31 Bab 31 Wisuda Kak Daren32 Bab 32 Dia yang Memperjuangkanku33 Bab 33 Papa Murka34 Bab 34 Masa Depan Suram35 Bab 35 Bertemu Aldo36 Bab 36 Lulus37 Bab 37 Bahagia yang Sederhana38 Bab 38 Halo Calon Mertua39 Bab 39 Kami Ingin Menikah40 Bab 40 Sebuah Perjuangan41 Bab 41 Sampai Maut Memisahkan42 Bab 42 Pengakuan Aldo43 Bab 43 Persiapan44 Bab 44 Sketsa Usang45 Bab 45 Hari-hari Menjelang Pernikahan46 Bab 46 Aku Harap Ini Mimpi47 Bab 47 Kenapa Bukan Aku 48 Bab 48 Dia Masih Ada49 Bab 49 Melepas Kenangan50 Bab 50 Dia Kembali51 Bab 51 Aku Takut Bangkit52 Bab 52 Ajang Perjodohan53 Bab 53 Kesempatan Kedua54 Bab 54 Hal yang Mendebarkan55 Bab 55 Bersamamu56 Bab 56 Memupus Bimbang57 Bab 57 Harta yang Paling Berharga58 Bab 58 Menyelesaikan Masa Lalu59 Bab 59 Satu Kepingan Puzzle60 Bab 60 Selamat Tinggal61 Bab 61 My Pain Killer62 Bab 62 Ke Bandung Aku Kembali63 Bab 63 Hapus Ragumu64 Bab 64 Tuhan Tidak Adil65 Bab 65 Yang Terlupakan66 Bab 66 Calon Suami67 Bab 67 My Protective Man68 Bab 68 I'll Stand by You69 Bab 69 Hati yang Kembali Patah70 Bab 70 Ambil Saja Nyawaku71 Bab 71 I Need You72 Bab 72 Langkah Baru73 Bab 73 Luka yang Kembali74 Bab 74 Mimpi Buruk75 Bab 75 Tempat Ternyaman76 Bab 76 Pasrah77 Bab 77 Janin Tak diharap78 Bab 78 Belajar Menerima79 Bab 79 Percaya Saja80 Bab 80 Menata Kembali81 Bab 81 Aku Yakin Kuat82 Bab 82 My Panacea, My Pain Killer