Sketsa Hati
ama kali aku mengenalnya, cuek. Siang itu dia memakai jaket jeans belel dengan kaus oblong longgar di balikny
agi," sapanya deng
." balas
laper," ajaknya sam
ingan belajar. Menyusuri jalan Juanda ke arah Gasibu. Aku berboncen
cowok itu di sebuah rumah m
dok beberapa centong nasi ke piringnya. "Cocoklah buat mahasiswa budget pas-pasan,
hat porsi makan cowo
sorot mataku ke arah piringnya. "Gue 'kan masih dalam masa
mengalihkan perhatian pada menu la
bulan tinggal di Bandung, nafsu makanku berkurang. Pasal
nya Ares setelah isi pirin
, kok," sahut
rumah makan itu yang memang nikmat, atau karena hatiku sedang berbunga-bunga
sketsa, Li?" Ares
udah nggak se
tas Seni Rupa dan Desain). Sayang lho bakat kayak gi
Nggak dapat ijin ortu,"
l sukses sama bakat lo itu, nggak usah sedih," hiburnya dengan senyum khasnya. Salah satu u
rumah makan. Mengobrol ngalor ngidul hingga s
*
hanya jalan berdua dengan Ares. Dari pertemuan-pertemuan itu kami saling bertukar cerita. Dan dari
tahun. Setelah perceraian itu, hidupnya seakan kehilanga
eban yang ikut larut dalam setiap petikan na
berasal dari keluarga broken home, tak lantas ia menya
dingkan dengan masalah yang dihadapi orang lain. Di jalani santai aja," kekehnya ringan. "Don't think abou
utau anak-anak korban broken home akan menjadi anak-anak yang bermasalah denga
" tanyanya mengal
a lolos FK. Nilai try out-ku se
au?" tanyanya mengaba
adi diant
on, y
jian." Aku menjawab setengah me
ulu. Kalau kepenuhan sama pelajaran, ya
ernah menikmati fasilitas hiburan yang ditawarkan oleh kota itu. Pik
ng di titahkan oleh orangtuaku membuatku melupakan k
u?" tanyany
deh," sahutk
ar dari aturan yang diterapkan oleh or
Ares. Hingga tak terasa waktu telah menunjukkan puk
, wajah garang kak
es kuliah, karena khawatir sama kamu, kamunya malah enak-enakan pacaran sampa
lokasi ujian, Kak," s
i, Lia. Kamu pikir aku sebodoh itu bisa dibohongi." Ka
ng makin terasa menusuk. Tatapan
otak, biar besok bisa segar menghadap
blank!" ujarnya deng
elegakan pikiranku yang selama ini selalu ditekan oleh keluarga. Namun,
sa lolos FK," ancam Kak Daren sebelum berlalu
dia pergi. Membuat mataku sulit terpejam. Ketakutan yang semp
ar Papa akan mencoretku dari kartu keluarga seperti yang di
suntuk membuat kepalaku terasa berat. Entah nanti disaat ujian
u kamar, ponselku berdering
an, untuk apa cowok i
utnya singkat. Lalu
unggu di depan gerbang dengan skuter tuanya. Mema
kembang ketik
arapan,
tempat ujian aja," sahutku masih hera
erahkan helm berlapis kulit deng
E
iannya sama lo," terangnya
ak bilang da
ng barusan," s
!" sergahnya
ru setengah kaki yang naik ke jok penumpang, kul
uter Ares, aku berjongkok mengikat
aku ditinggal, aku menatap heran tanpa mampu bersuara. S
il berlari ke arah jalan utama setelah sadar co
ba-tiba Ares muncul lagi dari ar
n pukulan ringan ke punggungnya sambil mengatur napas. "Aku pikir kamu n
terlalu jauh, gue heran kok lo enggak jawab-jawab pas gue nanya, pas gue ngelon
h!" sungutku men
nya sendiri. Jika ada yang berkata tawa adalah obat kecemasan, terbukti benar adanya. Gelak
, Res?" tanyaku saat kam
Universitas negeri, belajar yang bener, lulus dalam
a," sahu
lo apa?" tany
Kedokteran
ban, tuh? Kenapa engga
k punya pi
. Coba lo pikirin, deh. Kalau misalnya lo e
kuliah sendiri tanpa bantuan ortu," sahut
eraguin kemampuan lo. Cuma, selama jalan sam
ta Ares. Aku seolah tak menemu
u masih belum mengerti kem
l jurusan yang kira-kira lo suka untuk pi
enggak bakal diaku sama ortu." Aku menolak men
bisa kuliah di PTN, biayanya nggak semahal kuliah di swasta," terangnya menoleh ke b
-benar di coret dari kartu keluarga, kita bikin kartu keluarga s
ngutku menampar
tercatat di kartu keluarga." A
ul. Jika memang nanti Papa benar-benar melaksanakan ancamannya, tentu aku
jalan buntu. Berterima kasih pada Tuhan karena telah me
buah jitakan pelan
ahutku dengan
jalan hidupmu se
separuh beban yang terasa terangkat. Apapun yang akan terjadi nanti, biarlah kupasrah