icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Sketsa Hati

Bab 7 Menyukai Dalam Diam

Jumlah Kata:1659    |    Dirilis Pada: 06/04/2022

n yang bersebelahan dengan Kak Daren, hidupku akan makin membosankan. Nyatanya kakakku itu

n yang kudapat juga cukup lumayan untuk biaya sehari-hari. Bahkan Kang Dadan

an-teman seangkatan sering menyangka kami pacaran. Di man

ya untuk sekadar beristirahat atau menghabiskan sisa hari sebelum kembali ke

an kami. Namun terkadang, sikapnya seolah menjaga jarak. Sikapnya yang sering ber

ih-alih menghabiskan waktu di kampus untuk menunggu ja

elalu memisahkan diri dari an

risik," sah

apa

wek itu,"

gak enak dis

kal kenyang. Yuk balik aja," ujarnya santai merangk

alu saja dikelilingi para cewek yang berusaha mencuri perhatiannya. Sekuat apa pun cowok itu menghindar, mereka selalu saja bisa membuat Ares

alkan kampus. Debu jalanan beterbangan meng

alan menuju kosan. Tanpa banyak bicara dia turun begitu sa

ihat lo nggak bawa botol mi

n. Perhatian kecilnya membuat harapan yang s

pku dengan wajah y

ak kepiting rebus

h karena perlakuan manis

kampus ngadem, kamu maksa banget minta ke kosan a

. Lo kayak nggak tau aja gimana gue," sahutnya den

a dalam hati, sampai kapan aku mampu bertahan menyukainya diam-diam seperti ini. Semo

*

tanyanya sambil menyetem sena

h mengetik tugas kuliah di lapt

ong, ya? Apalagi sekarang, kan udah jadi kerjaan sehari-hari." Tatapan

etsaku hanya dipenuhi sketsa

e simpan," katanya, dengan senyum yang tidak biasa, menghias bi

ambar gue jel

jahku. Aroma sampo yang dipakainya seketika menutupi indera penciumanku. Aku selalu suka menc

da waktu aku bikini

, jari-jarinya dengan lincah memetik senar. Kemudian

nyanyikan beberapa lirik yang

but I don't know how. Because maybe, you're gonna be the o

es seolah men

tinggi dulu. Dia yang menyelamatkanku untuk tidak patah sem

tikan gitarnya dan menatapku dengan satu

tu lagu k

suka, nggak, Li?" tany

adanya, tapi gengsi. Aku tidak ingin Ares menganggapku sama s

an pertanyaan, harap-harap cemas. Berharap dia akan menjawab, bahwa aku

n hubungan serius. Masih mahasiswa kere kaya

ede? Biasa jug

an. Gue pengen nanti kalau udah lulus kuliah, dapat kerjaan yang pasti

sekarang, tu cewek, kan nggak

bukan j

u?" Aku mena

ngkan?" tanyaku kembali. Tak puas de

gehalalin tu cewek. Kalau sekiranya nanti gue keduluan orang lain,

bisa bilang dulu ke cewekn

emana juga, Li. Pasti Tuhan jaga

Ares yang selama ini terkesan cuek. Lalu ada rasa getir kurasa, ketika satu pikiran yang melintas,

Lebih baik aku membuang jauh rasa penasaran akan cewek yang ada di hati Ares. Terus berada di sisinya seperti saat itu, su

*

hal yang kami lalui. Bahkan Aldo sempat mengira kami sudah jadian. Karena seti

, Lia," ungkap Aldo ketika kami b

Ares yang sedang perform dengan lagu Fix Yo

ian buruk Atau bai

li aku melihatmu tertawa lepas. Sekar

erasaan sama

hkan sikap orangtuamu Atau kakakmu . Sekarang sudah tidak pernah lagi masala

wa gugup. Berharap Aldo tid

adian, ya?" tem

ia modelnya begitu, kan?" Aku semakin gugup. Se

Aldo menatapku dengan tatapan me

dikkan bahu. Menyeruput milk shake yan

Ares?" tanya Aldo ta

yaku sengit bagai mal

dulu yan

yaku berusah

tu S

cuma kagum aja. Bukan suka.

jelas aku sudah tau perasaanmu," g

selesai perform. Khawatir dia mendengar pembicara

a kemaleman, nggak bisa masuk kos

r, Res. Lo kan masi

ue di sangka cowok nggak bertanggung jawab sama Daren. T

ijin kamu jalan?" tanyanya tak per

bnya mengajak kakaku mengobrol. Pada awalnya Daren terlihat terganggu. Namun, lama-lama mula

ldo masih mena

uru malam. Lo nggak perlu gue anter balik, kan, D

ujar Aldo melemparkan sherbet bekas ke muk

Cicaheum yang masih terlihat ramai. Duduk berboncengan dengannya seperti saat itu membuatku mamp

sedikit berteriak mengalahk

adan kamu," balasku j

inan, peluk a

n detak jantung yang mendadak naik. Bahkan

perasaan yang sama denganku. Sekali lagi, aku harus menelan sendiri perasaan ini jik

ulu suram. Aku tidak ingin kembali ke masa itu. Pikirku saat itu, b

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Sesak2 Bab 2 Awal Bertemu3 Bab 3 Meet Up4 Bab 4 Anak yang tak dianggap5 Bab 5 Apakah Tuhan menyiksaku 6 Bab 6 Mahasiswa Baru7 Bab 7 Menyukai Dalam Diam8 Bab 8 Masa Lalu Ares9 Bab 9 Hidup Bebas10 Bab 10 Hiburan Malam11 Bab 11 Sahabat Rasa Pacar12 Bab 12 Sahabat Terbaik13 Bab 13 Rahasia yang terbongkar14 Bab 14 Salah Paham15 Bab 15 Konfirmasi16 Bab 16 Hati yang lain17 Bab 17 Hanya tak ingin sendiri18 Bab 18 Menyamankan hati19 Bab 19 Khawatir20 Bab 20 Lelaki Pencemburu21 Bab 21 Menyerah22 Bab 22 Setitik Rasa23 Bab 23 Kepingan Puzzle24 Bab 24 Lelaki yang perhatian25 Bab 25 Alat Gambar Baru26 Bab 26 Butiran Pasir27 Bab 27 Rasa yang masih tersisa28 Bab 28 Melepaskan29 Bab 29 Bertemu Kak Daren30 Bab 30 Lengan yang Nyaman31 Bab 31 Wisuda Kak Daren32 Bab 32 Dia yang Memperjuangkanku33 Bab 33 Papa Murka34 Bab 34 Masa Depan Suram35 Bab 35 Bertemu Aldo36 Bab 36 Lulus37 Bab 37 Bahagia yang Sederhana38 Bab 38 Halo Calon Mertua39 Bab 39 Kami Ingin Menikah40 Bab 40 Sebuah Perjuangan41 Bab 41 Sampai Maut Memisahkan42 Bab 42 Pengakuan Aldo43 Bab 43 Persiapan44 Bab 44 Sketsa Usang45 Bab 45 Hari-hari Menjelang Pernikahan46 Bab 46 Aku Harap Ini Mimpi47 Bab 47 Kenapa Bukan Aku 48 Bab 48 Dia Masih Ada49 Bab 49 Melepas Kenangan50 Bab 50 Dia Kembali51 Bab 51 Aku Takut Bangkit52 Bab 52 Ajang Perjodohan53 Bab 53 Kesempatan Kedua54 Bab 54 Hal yang Mendebarkan55 Bab 55 Bersamamu56 Bab 56 Memupus Bimbang57 Bab 57 Harta yang Paling Berharga58 Bab 58 Menyelesaikan Masa Lalu59 Bab 59 Satu Kepingan Puzzle60 Bab 60 Selamat Tinggal61 Bab 61 My Pain Killer62 Bab 62 Ke Bandung Aku Kembali63 Bab 63 Hapus Ragumu64 Bab 64 Tuhan Tidak Adil65 Bab 65 Yang Terlupakan66 Bab 66 Calon Suami67 Bab 67 My Protective Man68 Bab 68 I'll Stand by You69 Bab 69 Hati yang Kembali Patah70 Bab 70 Ambil Saja Nyawaku71 Bab 71 I Need You72 Bab 72 Langkah Baru73 Bab 73 Luka yang Kembali74 Bab 74 Mimpi Buruk75 Bab 75 Tempat Ternyaman76 Bab 76 Pasrah77 Bab 77 Janin Tak diharap78 Bab 78 Belajar Menerima79 Bab 79 Percaya Saja80 Bab 80 Menata Kembali81 Bab 81 Aku Yakin Kuat82 Bab 82 My Panacea, My Pain Killer