icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Terjerat Cinta Sang Arsitek

Bab 5 Awal Yang Buruk

Jumlah Kata:1054    |    Dirilis Pada: 30/03/2022

dapur menyiapkan sarapan untuk sang Ayah. Tangannya begitu l

dapur. Dia berpikir. David hanya memberinya sedikit uang. Haruskah dia membawa stok makanan untuk di Catan

bergidik dan menggeleng-geleng, dia tak ingin jadi gelandangan di kota orang. A

aat dia melakukan hal itu. Namun, dia amat menyadari ini adalah

estunya seolah menghan

nding bercat putih seolah menjadi saksi bisu bagaimana kecan

Kau akan tinggal di apartemen yang jauh dari perkotaan." Lelak

meraih selembar roti yang kemudian dia oleskan selai coklat favorit. "Aku bisa

eringai senyum penuh sindiran ters

gi jawaban, "Baiklah." Dengan anggunnya d

ia seraya berkata, "Untuk ongkos taksi pulang pergi dan tiket kembali, orangku tak

alam mobil," gumamnya seraya meraih u

David menghubungi dan meminta datang lebih awal karena rapat penting. Lalu lintas

hampiri David. "Ayah, segeralah kembali. Paman Alfonso menunggumu. Kau akan terlambat." Leticia m

dan menunggu keberangkatan. Namun,

ia punya uang, tentu akan menghabiskan waktu dengan berkeliling Mall. Ckck. Dia

anya berputar ke segala arah, seperti yang dikatakan David, tak ada orang ya

makan waktu dua jam untuk menempuh tempat itu. Begitu tiba di alamat

at krem bertingkat dua bahkan terlihat tua. Dia menggelengkan k

ngan bercat putih. Dia dihampiri seorang lelaki berusia sekitar 60 tah

a Nona Leticia?" Lelaki tu

ticia, "maaf, apakah Anda orang yang diatur

p memanggilku Benny, saya pemilik apartemen ini," ucapnya sambil meng

aya menunggu Anda, Nona." Benny menuturkan

enunggu lama, pesawat tertunda selama 3 jam

ata di dalam sangat rapi. Lantai satu terdapat sofa setengah lingkaran yang tak jauh dari dasar

dua. Lukisan deburan ombak berbingkai hitam terpampang di tengah dinding seolah menyambutnya ketika menginjakkan ka

a," ucap Benny sambil

n no 609 yang saling berhadapan. "Apa ruangan itu

, sejak pagi aku sengaja di sini sambil menunggu kedatanganmu. Sudah hampir

fe Bens 100 meter ke arah selatan dari apartemen," tutur Benny. Leticia me

i dalam ruangan itu tampak sebuah kamar, sofa di ruang tamu, meja mak

tertuju ke pintu no 609. Dia mengingat ucapan Benn

tis dan butuh pertolongan, bagaimana jika dalam kondisi bahaya. Dadanya terasa sesak menginga

k membulatkan tekad. Dia berjalan cepat lalu membungkukkan badan dan menempelkan tel

uni apartemen itu bunuh diri? Kemudian menegapkan tubuh. Matanya berput

saat bersamaan pintu terbuka dalam satu tarikan. Hal itu membuat Leticia yang tidak siap menjadi kehilang

a terbelala

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka