Terjerat Cinta Sang Arsitek
i satu yang saling berhadapan sambil mengingat-ingat tulisan dalam dokumen. Di apartemen no
mondo adalah orang
si membuat wanita itu semakin frustrasi. "Seperti apa wajah tuan Va
ayah adalah
usuk. Nama Daniel seakan menusuk organ-organ penting dalam tubuhnya. Menggemuruh dalam benak
"Apa dia arsitek arogan itu?" Leticia menggeleng cepat, dia tak melihat tampang arogan d
. Namun, beliau tidak pernah membalas atau bereaksi kasar. Hal itu membu
rbuka. Dia mengembuskan napas panjang, lalu melangkah ke sofa di dekat dasar tangga. Dia mendudukk
_
Ray memisahkan diri dari ketiga sahabatnya. Dengan santainya dia menuruni tangga. Kenin
a wanita itu tak pandai merawat diri. Kenapa selalu mengenakan pakaian
Wanita itu juga tak pandai merias wajah. Kenapa tak menutup memarnya dengan
nepis pikiran. Kemudian, keluar
perumahan elite Gallowen Manor. Setelah melewati gerbang besi tinggi yang terbuka, pria itu
dari tubuh kekar. Penampilan pria itu terlihat lebih santai denga
Kemudian, melangkah menuju teras marmer melewati dua pilar tinggi. Detak sneaker
ut kehadiran Ray. Arthur, lelaki berusia tak lebih dari enam puluh tah
untuk datang ke sini, Paman." Ray
sih padamu. Kau selalu menjaga putraku dengan baik," ucap Arthur. Kemudian, menggande
k Ray sambil melirik Arthu
eleng. "Terserah apa katamu," sahut
n." Ray memantikkan api pada seba
embicarakan hal ini padamu." Arthur terkek
ri sofa beludru merah maroon. Namun, Arthur yang menyadari pe
ibunya Alex beralasan tak betah tinggal di Ragusa. Segala upaya dilakukan Smith agar istrinya nyaman di sana. Akhirnya Lea banyak menghambu
posisi duduk. "Paman Arthur, kumohon ... jangan permasalahkan bibi Lea,
rang aku belum siap, dan Paman tahu betul hanya kalian yang aku percaya." Mata Ray berkabut saat menatap Art
rdiri menahan pemuda gagah itu. "Nak Ray, aku harap kau menyempatkan diri besok pagi
inding kokoh. Menaiki tangga yang berputar menuju lantai dua. Sejurus ke
g asik bermain billiard ditemani Marco yang sibuk
b panggilanku? Kupikir kau mengakhiri hidupmu karena
etakkan wine dan cabernet di atas meja. Kemudia
Max penuh selidik. "Ada sesuatu yang aku lewatkan?" Max meletakkan stic
ta menikah dengan Ayres, katanya pria kaya," kelakar Alex
ram Max saat menatap tajam ke arah Ray ser
ang melakukan itu pada Ayres.
!" berang Marco tersulut emosi, mereka tahu