Terjerat Cinta Sang Arsitek
oh. Dia memberitahu Raymond agar segera menemui Tuan Ayres, pemilik proyek yang sedang ditangani Ray di kota itu. Akhirn
du. Ya, dia merindukan kekasihnya, Nikita. Wanita pekerja keras dan lugu. Banyak hal yang disukai Ray da
nya hidup sebatang kara dan dibesarkan di panti asuhan. Bukan tak memiliki orang tua, tetap
gisi acara amal untuk anak-anak penderita kanker di sebuah taman. Sementar
aya diri, dia mendatangi Nikita. Menyanjung bagaimana
k perencanaan gedung baru di PT. ArmArts Jewelry tempat dia beke
ay meski CEO perusahaan tempat dia bekerja itu tertarik padanya. Inilah yang membuat Raymond menyayan
elirik ke samping kemudi. "Senyum
laknat!" sah
mu?" tanya Alex. Dia tahu
iap." Ray menyalakan sebatang
tebal." Ray meraih ponsel menghubungi Nikita. Namun, R
isahan. Ray tak menjawab. Dia meng
o :
? Temani aku ke C
om
pergi, pekerj
:
hmu bukan orang susah. Janga
om :
sepertimu, sudah, ya. Aku harus menyel
:
akan malammu! Samp
ub. Saat itu, mereka tiba di Viale resto. Ketika hendak membuka pintu, gerakan Ray ter
:
gan lupa ma
lex yang hendak membuka pintu mobil
erbunyi noti
m :
ang, aku dikejar deadline. Aku mematikan ponsel b
tak menentu, entah kenapa Nikita berbohong. Siapa pria yang duduk de
hunya. Ray turun dari mobi
adari Nikita bersama seorang pria
apan dengan wanita itu menoleh lalu menyambutnya, "Tuan Vanders, aku pikir k
ndalikan diri. Dia menarik napas panjang sebelum menjawab Ayres dengan
an lalu melirik ke meja, dia yakin Nikita sudah lama bersama Ayres. Alex ya
an proyek setelah dua pekan. Fokus Ray saat ini hanya kesem
ster. "Suatu kehormatan bagiku jika Anda berkenan menghadiri pernik
n Nikita. Alex yang menyadari itu menggenggam bah
gi, aku tak berjanji hadir karena harus pergi ke Catania." R
Nikita memanfaatkan kesempat
atakan apa pun?" ta
a berakhir!"
kannya. Wajah Ray emosi lalu tertawa geli. "Aku pikir kau akan memulai
n! Aku tak memiliki
n? Kita berhubungan tujuh tahun, kau baru mengatakan itu sekarang? Aku bukan hanya arsitek, ak
njut Ray mengendalikan emosinya sebai
hidup sebatang kara! Kau tak punya orang tua yang akan menunjang impianku! Aku ingin menik
y. Dia tak pernah menyangka Nikita sampai hati m
ewujudkan impianmu?"
yahnya, Tuan Alfonso. Pemilik ALXA Group. Perusahaan besar di Kota Ragusa.
u menolak fasilitas yang aku berikan hanya sandiwara, dengan lugunya kau berkata tak ingin hartaku. Aku memenuhi semua kei
h orang hebat untuk menggapai impianku. Bersamamu aku takkan mampu
mi perkataan Nikita. "Berap
Nikita berkat
angat menyakiti hatinya ternyata adalah yang amat dia cintai. Sejak empat tahun wanita itu me
Ayres kembali dari toilet. Tak ingin membuang waktu lebih lama, Ray
menunggu terlalu lama," ucap Ray seraya m
apa-apa pada Nikita atau Ayres. Apakah Ray takut pada Ayres? Entahlah. Nuraninya melarang Ray untuk melukai pria itu.
ggi. Tak sampai satu jam mereka menunggu