Terjerat Cinta Sang Arsitek
S560 hitam memasuki pelataran. David, sang Ayah baru saja tiba. Bahagia. Leticia tersenyum senang saat melepas sa
ang ayah. Pria berusia 56 tahun itu lebih kurus, garis-garis di keningnya
ri di hadapannya. Tubuh pria itu gemetaran karena
l
keras mendarat
i di rumah ini? Di mana kau meletakkan rasa malu mu, hah?" Seolah tak merasa iba
di sudut bibir. Air matanya menetes. Sungguh, wanita i
," ucap Leticia li
Leticia. Pria yang sudah lanjut usia itu mend
vid. Perhatiannya tersita kala melewa
..," jerit Leticia sambil ter
Leticia menghampiri David y
lah membuat malu dan membunuh keluarga
ud Ayah?" tanya wanita itu saat menghapus air mata denga
tri dan putriku, Leticia! Kau pembunuh! Kau menancapkan belati yang sangat dalam di hatiku! Kau menghancurkan keluargaku! Kau merampas
bekap mulut dengan kedua tangan,
pa besar dampak perbuatan bodohnya
bergegas mengejar. Hanya David satu-sa
u ini, Ayah." Leticia tak menyera
u mengembuskan napas kasar
fkanmu?" David bertanya
tipu pria itu, dia sudah berkeluarga. Aku baru mengetahui semalam, aku bersumptu? Kenapa begitu mudah dirayu? Kenapa begitu murah? Terbuai dengan hartanya? Aku tak memberimu cuku
tutur David
saja beri aku kesempatan menebus kesalahanku. Tolong
ika kau laya
uk punggung tegap David. "Terima k
ali kau lakukan satu hal." D
n untuk Ayah," jawab L
ucap David saat mengambil sebuah dok
an angkuh!" tuturnya. David duduk bersandar di
ap wanita itu terpejam. Apa dia akan menghadapi orang seperti D
takan pada orang itu?" Leticia membuka dokumen dan membaca sekilas. Na
b David, "aku dan Alfonso akan membangun hotel, resort, dan perumahan. Aku ingin arsitek handal
ngan sang Ayah adalah keharusan. Dia t
rgi?" Leticia duduk
rang-orang ku tak berhasil meminta d
lermo. Entah hal apa yang membuat dia harus pergi ke Catania," tuturn
. Apa orang-orang arogan berasal dari Palermo? Dia baru saja melarika
memiliki kendala lain untuk menjalankan tugas. Bagaimana mengutarakan pada David, t
, bahkan aku tak memiliki ponsel untuk menghubungimu," ucap Leti
u?" sindir David dengan
nya seolah terkunci. Pah
cia terbiasa hidup berkecukupan. Lelaki tua itu mengeluarkan
ana. Kau bisa memakai ponsel mendiang adikmu, aku akan memi
hanya memberi uang makan untuk beberapa hari. Dia berdiri lalu mengambil barang uang
a melilit, dia mengingat kapan terakhir kali dia makan. Di kafe
potret keluarga yang terpasang di dinding. Air mata kembali menetes. Rindu. Sung
ok sambil melajukan BMW Hydrogen 7 silver di atas aspal hitam, membelah jalanan Kota Palermo. Begitu
teratur. Dia melangkah menyusuri lor
l
satu pintu ruang
okter itu segera berdiri dari balik meja
iap semu