Hayu
rdoa dalam hati semoga semuanya baik-baik saja. Dia tidak m
berjalan beriringan dengan H
datang terlebih dahulu. Malang tak dapat di tolak, tempat mereka dudu
eka masih belum datang. Kamu yakin jam 10 mereka datan
Mungkin saja macet, jadi
tinggal sendirian, jangan merindukan aku, ya." Candra menggoda sekretarisnya itu, t
dan kliennya, dia menyibukkan diri dengan ponselny
amu itu? Mau pansos kamu, ya. Sudah lelah hidup miskin? Mau langsung
kata-kata itu, dia pasti akan menjawabnya. Hayu diam, tak menjawab perk
mendekati anak saya karena ingin uangnya bukan? Kare
u akhirnya. Dia jengah
h. Padahal dari kejauhan Candra melihat sem
wajah semanis mungkin. "Pagi
, Tan
n baik di sana, dan tidak melakukan h
ahu ucapan Bu Ayu, "Maksud Tante a
t tak bersayap kali ini. "Tante hanya khawatir, dia lupa siapa dirinya karena menikmati p
ni? Tante kenal dengan sekretaris saya?" tanya Cand
ya kebetulan Tante bertanya padanya, kar
aa
, sekedar mengakui mereka kenal, pun tidak. Hayu yang sempat kecewa, segera m
ya Tante, Hayu ini sekretaris saya yang paling rajin dan baik hati, tidak pernah berbuat an
kesal, tetap tersen
segala kebaikan kamu dimanfaatkan orang lain. Sekarang ini yang
Hayu sebagai calon istri Bisma. Tapi Candra sudah tidak kaget jika mereka menolak Hayu. Bu Ayu, tentu saja akan memilih wanita yang sed
tahu mana yang benar-benar baik dan tulus dan mana yang mema
luar dari Hardana Grup. Sekarang sudah saatnya, dia pindah ke perus
m mengatakan apapun pada saya, Tante. Ken
yang tepat untuk dia katakan kepada
ga sudah ingin pensiun, biar punya banyak waktu untuk keluarga. Siapa tahu nanti setelah Bi
sa memintanya berjuang, sementara sebelum berjuang, bo
ya pacar, meskipun saya kurang tahu siapa wanita
dia seperti memberi garam di atas lu
sungguh membuatnya naik pitam. Sejurus kemudian dia ingat bahwa Candra adalah atasannya, jadi di
kekasih, Bisma anak yang penurut, jadi mana mungki
e
dianggapnya sama sekali, sampai-sampai dia mengatakan kalau Bisma belum memiliki
ndra memiliki kekasih, pasti sudah Candra kenalkan sama Mama, biar Mama ngg
itu, Tante permisi dulu, ya. Kasihan teman-t
menatap Hayu, apalagi menyapanya. "S
u dengan sopan. Melihatnya seperti itu Hayu membatin, betap
Kenapa mereka masih belum sampai juga, ini sudah terlambat dua puluh menit, ka
saya hubungi dul
dang sibuk dengan ponsel masing-m
samb