icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Hayu

Bab 4 Hari Yang Sial

Jumlah Kata:1014    |    Dirilis Pada: 29/03/2022

i wajahnya dengan sebelah tangan, dia hampir terlambat. Tidak biasanya dia bangun kesiangan seperti pagi ini. Semalam

sudah menungg

i rupanya." Hayu mem

itu. Selesai mandi ala kadarnya, dia bergegas keluar kamar, untungnya dia tidak perlu memakai make up, dia tidak suka. Wajahnya yang cantik hanya men

ue-kue yang sudah di pesan orang. Dibantu dua orang ya

cium punggung tangan ibunya. Bu Tut

an sekotak kue basah bermacam-macam rasa. H

k, B

enghampiri Bisma yang sed

angkat, kita bi

ma. Tak ada percakapan apa pun di antara

u marah

h pagi, aku tidak mau mood ku hancur hari ini, apalagi ban

i di Hardana Grup mereka turun. Melirik jam di pergelangan tangannya, Hayu berlari masuk ke dalam

mobilnya. Dia tak peduli, yang ada di pikirannya, dia tidak mau terlambat. Kinerjanya

in

n langkah menuju meja kerjanya. Lantai 17 hanya untuk ruan

andra sudah berdiri dan be

berkas yang akan kita bawa saat meeting nanti? Apa kamu memang sedang ada masalah

di bapak tidak perlu khawatir. Mengenai alasan saya terlambat ke kantor, tidak per

kamu sam

m n

re. Ngejaw

ruangannya. Hanya Hayu dan Candra yang bersikap b

menyiapkan berkas yang akan di bawanya

masih m

, "Enggak, aku nggak marah. Ini sudah jam kerja, meski pemiliknya ini sahabat kamu, tidak seharusnya k

a pergi juga meninggalkan kekasihny

ak semalam, tapi entah kenapa, rasa kesal itu pagi ini masih berlanjut, bel

ak kue-kue basah untuk atasnya itu. Hayu melan

"Ada apa, kita berangkat se

n titipan dari Ibu saya." Hayu mena

ia tahu itu pasti berisi kue-kue kesukaannya. C

pekerjaannya hari ini. Tepat pukul 9, Candra keluar dari ruangannya, mengajak Hay

ita berangka

k, p

butuhkan, berjalan mengekori candra. Memasuk

you,

sama,

elum kamu setrika? Kusut banget? Saya

s ya, Pak. Kalau tidak pasti besok say

jah kamu itu, nggak bisa membohongi saya, k

menarik nafas dalam

mu menghela nafas seperti itu," im

pak tanyakan pada sahabat bapak itu? Lagian bapak

menutup mulutnya

endadak blong. Jangan

ah absurd sekretarisnya itu terkekeh. Dia makin gemas dengannya, namun dia ingat gadis di depannya ini milik sahabatnya

i Bapak menye

suk

oleh klien mereka. Perjalanan dari kantor ke restoran jepang tersebut lumayan lama karena jalanan yang mu

h dahulu, sungkan kalau Candra sampai membukakan pin

i mobil, matanya berserobok

samb

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka