Hayu
i wajahnya dengan sebelah tangan, dia hampir terlambat. Tidak biasanya dia bangun kesiangan seperti pagi ini. Semalam
sudah menungg
i rupanya." Hayu mem
itu. Selesai mandi ala kadarnya, dia bergegas keluar kamar, untungnya dia tidak perlu memakai make up, dia tidak suka. Wajahnya yang cantik hanya men
ue-kue yang sudah di pesan orang. Dibantu dua orang ya
cium punggung tangan ibunya. Bu Tut
an sekotak kue basah bermacam-macam rasa. H
k, B
enghampiri Bisma yang sed
angkat, kita bi
ma. Tak ada percakapan apa pun di antara
u marah
h pagi, aku tidak mau mood ku hancur hari ini, apalagi ban
i di Hardana Grup mereka turun. Melirik jam di pergelangan tangannya, Hayu berlari masuk ke dalam
mobilnya. Dia tak peduli, yang ada di pikirannya, dia tidak mau terlambat. Kinerjanya
in
n langkah menuju meja kerjanya. Lantai 17 hanya untuk ruan
andra sudah berdiri dan be
berkas yang akan kita bawa saat meeting nanti? Apa kamu memang sedang ada masalah
di bapak tidak perlu khawatir. Mengenai alasan saya terlambat ke kantor, tidak per
kamu sam
m n
re. Ngejaw
ruangannya. Hanya Hayu dan Candra yang bersikap b
menyiapkan berkas yang akan di bawanya
masih m
, "Enggak, aku nggak marah. Ini sudah jam kerja, meski pemiliknya ini sahabat kamu, tidak seharusnya k
a pergi juga meninggalkan kekasihny
ak semalam, tapi entah kenapa, rasa kesal itu pagi ini masih berlanjut, bel
ak kue-kue basah untuk atasnya itu. Hayu melan
"Ada apa, kita berangkat se
n titipan dari Ibu saya." Hayu mena
ia tahu itu pasti berisi kue-kue kesukaannya. C
pekerjaannya hari ini. Tepat pukul 9, Candra keluar dari ruangannya, mengajak Hay
ita berangka
k, p
butuhkan, berjalan mengekori candra. Memasuk
you,
sama,
elum kamu setrika? Kusut banget? Saya
s ya, Pak. Kalau tidak pasti besok say
jah kamu itu, nggak bisa membohongi saya, k
menarik nafas dalam
mu menghela nafas seperti itu," im
pak tanyakan pada sahabat bapak itu? Lagian bapak
menutup mulutnya
endadak blong. Jangan
ah absurd sekretarisnya itu terkekeh. Dia makin gemas dengannya, namun dia ingat gadis di depannya ini milik sahabatnya
i Bapak menye
suk
oleh klien mereka. Perjalanan dari kantor ke restoran jepang tersebut lumayan lama karena jalanan yang mu
h dahulu, sungkan kalau Candra sampai membukakan pin
i mobil, matanya berserobok
samb