Hayu
napa mendadak bo
tang tak diundang? Ken
ang lewat dan melihatmu seperti orang gila. Makanya, saya menghamp
novel-novel sosok CEO cenderung dingin, tidak bagi sosok Candra, dia selalu mengganggu
ng Bapak antar saya
uh saya, mau saya poton
hidup, kalau gaji saya dipo
h Candra pada se
lam minggu, bisa saja bosnya itu pulang dari ke
lumayan ramai malam ini. Mungkin karena malam minggu banya
is kencan
li lho, saya menanyakan ini. Kamu harusnya bersyukur punya atasan yang baik dan perhatian seperti s
a, kalau bawahan bapak, sekaligus sahabat bapak itu, adalah putra da
, dia sudah bisa menebak ap
ereka lakuk
dengan kenyataan yang harus saya
ia tak ingin Candra tahu apa yang terjadi di sana, di
Bisma pasti merendahkan sekretarisnya itu. Candra diam, ta
umah Hayu. Tampak ibu Hayu duduk di teras rumah, sepertinya menunggu Hayu pulang. Hayu turun dari mo
u," ucap Candra m
kasih sudah mengantar Hayu
"Ada apa, Bu. Apa ada
u, katanya kamu pulang sendirian, jadi ib
n sesuatu, buru-buru pamit pada mereka berd
pun mengangguk,
Hayu baru sadar, kalau dia belum mengucapkan terima kasih pada atasa
bilnya, melajukan kendaraannya di jal
a itu dia memutuskan untuk menelepon ibu Hayu. Memastikan Hayu sudah sampai di rumah atau belum. Ketika bu Tuti mengatakan bahwa putrinya belum sampai di rumah, dengan segera Bisma menyusulnya. Tapi saat sampai di rumah Hayu. Di
ang menunggu Bisma pulang kesal melihat putranya. "Ad
apa lagi, Mi. Bisma tahu apa yang akan Mami bicarakan. Bukankah Mami sendiri yang bilang akan men
sa memilih istri semaumu sendiri, kita harus tahu, bibit, bebet dan
mi. Lagi pula ini zaman modern ,Mi. Kenapa harus melihat orang lain dari status sosialnya. Kita tidak hidup di zaman kerajaan Mami, yang semuanya be
i bukan Tuhan. Jadi, semua orang berbeda di mata Mami! Semua orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya, Bisma. Apalagi kamu satu-satunya anak Mami, p
kenapa sudah berpikiran bahwa Hayu tidak pantas untuk Bisma, Mi. Cobalah lebih dekat dengan Hayu, Mi. Mami pasti
uang, jangan bodoh, Bisma." Bu Ayu tak mau kalah dengan putranya, kamu
ak mau menjadi durhaka, satu sisi yang lain, dia sangat
Adibrata. Dia hanya tahu, kalau Bisma hanya seorang manajer biasa yang bekerja satu k
al, mengambil nafas dalam-dalam dan membuangnya kasar. "Mi, t
ikl
samb