The Present Of Love
gin dan sejuknya cuaca siang ini. Rooftop ini seakan milik mereka berdua
puncak kepala Seila. Jantung gadis itu di
dak mau di obati." Seila sangat ingin tahu sekali tentang Aksa. Sampai-sampai di
gejar-ngejarku. Rasanya sungguh risih." Aksara mau mengungkapkan isi hatinya pada Seila, men
i tempat ia sekolah. Dia populer karena fakta bahwa Sila anak dari seorang mucikari dan setiap
snya. Aksara sampai di buntuti jika pulang ke rumah. Atau ada penggemar yang mengirimkan kado saat weekend ke rumah
annya. Dia selalu menutupi rahasia bahwa dia adalah anak dari mucikari dan memiliki bar di Jakarta. Jika
asaran apa yang membuat Seila merasa
rtinya di dunia ini tidak akan ada yang mau berteman dengannya. Kemungkinan Bila juga akan meninggalkannya saat ada berita asal usul Seila. Gadis
ra bilang kalau dia membenci Seila. Berinteraksi dengan orang p
ga!" Telunjuk Sei
inya sendiri lalu mengerutkan dahi. Mungkin
padamu! Padahal aku cuci dengan tanganku sendiri, lho." Seila berbohong agar Aksara mengasihaninya. Jika Sei
heran, jaman sekarang bukannya orang serba menggu
rsenyum menampilkan gi
iasannya," jelas Aksara mencoba mengklarifikasi apa yang terjadi padanya beberapa hari
asaan setiap hari." Seila menggaruk tengkukn
erasa tidak setiap hari dia ma
berbuat baik? Bisanya hanya cemberut, diam, pergi. Itu ... saja!" prote
saja? Baiknya tidak?" tanya Aksara, dia merasa
kalau thor itu senjatanya palu. Kalau kakak senjatanya helm." Seila t
na di samakan dengan sosok pahlawan dalam film
Aksara saat menghajar Jefry. Ingatannya sangat tajam mengingat mo
Askara sambil menunju
lain yang di s
ak a
balik bajumu itu?" Sei
u!" ujarnya lagi samb
n terasa hilang begitu saja. Aksara dapat melihat jelas kecantikan gadis ini dari jarak dekat. Senyumannya terlihat sa
a. Aksara seolah menemukan sosok seorang gadis yang berb
yaman, bersih dan bisa menatap langit lebih indah. Temp
ahu aku sering bersembunyi disini selain kamu, Sei. Rahasiakan tempat ini
a memberikan hormat dan
nis Seila lagi. "Gawat, Sei.
"Ayo kita ke kelas saja, Kak Aksa!" ajak Seila sambil me
. Sementara tangan lain membawa kotak P3K
lannya licin!" Aksara memperinga
n lalu tangannya yang lain melingkari pinggang sang gadis. Mereka saling bertatapan dan tubuh mereka sangat dekat. Aksara tidak mengedipkan matanya k
. Jantungnya berdebar begitu kencang bagaikan tabuhan drum