Suami Pertama
ari sepeni
a. Pun dengan air mata Vania yang terus saja mengalir. Tiada hari tanpa tangisan. Pertanyaan demi
gambil dan memeluk foto itu. Foto Rangga ketika me
ang kamu udah tenang di
buka matanya kembali, gorden kamar tersibak angin. Di balik gorden itu, Vania melihat ada
ett
pun. Hanya rintik hujan disertai kilatan petir yang men
indah-pindah cepat di balik gorden. Saat ia akan mendekati, terdengar
k kamu nangis?" tanya Vani
da hantu,"
ak ada hantu." Vania berusaha meyakinkan, walaupun dirinya
i jendela itu." Ryan menunjuk
dur. Sekarang udah malam. Ayo
ebelahan dengan sang mama. Vania memejamkan mata, tapi ia tak ingin t
Mama janji, akan berusaha membahagiakan kamu, Nak. Mama aka
Belum berapa lama, terdengar suara ketukan pintu. Vania tak
Tidak ada seorang pun di luar. Menarik napas panjang,
jauh dari sana. Ia berjalan mendekat dengan hati yang berdebar dan dikuasai
ia menyingkap
menyeramkan berdiri di depan kaca. Sosok laki-laki ber
a. Ia tak bisa menggerakkan kakinya. Vania terus berteriak, berharap Ryan bang
suk kulit. Ia mendengar suara yang amat ia kenal, pe
kan itu masih berada di sana, belum berpindah. Vania melihat re
Tok!
merasa heran, mengapa ia bisa tidur di lantai. Ia melirik jam dindi
i sini? Sosok itu? Mungk
siapa yang bertamu malam-malam ke rumahnya? Mung
ng datang adalah keluarga suaminya. Saat dibuka, ia mendapati seseorang membelakanginya. Perlaha
itu. Ia merasakan pundak si laki-laki itu dingin. Hati Vania semakin berdebar