Suami Pertama
af, Bu, Pak, Pak Rangga sudah tiada,"
ang secepat itu. Padahal, tadi pagi, sebelum berangkat bekerja, ia baik-baik saja, malah Vania sempat bermesraan dengan suami tercintanya. Tapi, maut tak memandan
Rangg
g tubuh Rangga yang sudah tak bernyawa. "Jangan ting
h kehilangan sang putra tercinta. Putra yang selama ini mereka bangga
aya permisi," uc
etra pria yang telah menemani hidupnya selama beberapa tahun itu sudah tertutup rapat. Tak bisa lagi diajak bicara. Tak aka
menampar pipi dengan kedua tangannya sendiri beberapa kali. Be
ak ada. Kita harus kuat demi Ry
a nggak mungkin menin
Kamu masih punya Ryan yang membutuhkan kasih sayang
*
s keluarga. Orang-orang pun berdatangan untuk melayat. B
asuki rumah. Mengenakan kemeja dan kacamata hitam. Ia tampak gagah dengan cara berjalan yang tegap. Dari wajah dan penampila
berusia enam tahun itu mel
sa heran. Papa mana yang Ryan maksud? Bukankah papanya sudah tiada dan s
Belum sempat Vania melanjutkan ucapannya,
gsung memeluk pinggang pri
h sekecil Ryan harus ditinggal pergi oleh ayahnya. Sampai-sampai mengangg
ngan tinggalin Ryan, Pa," tangis Ry
enapa anak kecil itu tiba-tiba datang dan langsung memeluk. Me
!" Vania berusaha melepaskan tangan Ry
an pelukan. "Nggak! Ini papanya Rya
mati. Papa Rangga m
erhadapan dengan Ryan. Ia membuka kaca mata hi
gil om, Om Rendy," ucapnya lirih s
Rangga," balas Ryan lirih. Netra
k Ryan. "Baiklah, kamu boleh manggil papa. Tapi, janga
dian, wajah Ryan yang sem
nya. Dari arah lain, Nitta datang menghampiri pria itu. Wajah
ulang juga, Nak,
diketahui bernama Rendy itu menci
ia Mas Rendy, mukanya miri
ta main, ya!"
ya dengan panggilan 'Papa'. Nitta memandang Rendy, meminta kejelasan. V
main mobil-mobilan," ba
*
a, Rendy, dan ibu mertuanya-Nitta. Ryan sudah pulang terlebih dahulu dengan kakeknya. Vania masih belum b
Rangga tenang di alam sana." Nitta memelu
aku cintai. Mas Rangga sudah pergi, Ma. Dia nggak akan pernah kembali lagi." Vani
arah putra sulungnya. "Rendy, apa nggak sebaiknya kamu nikahi aja Vania? Kasihan dia dan Ryan. To
rcintaannya. Kekasihnya ketahuan berselingkuh dengan teman dekatnya. Belum te
a? Nanti aku pikir-pikir dulu,
an mama, semoga kamu mau menik
ng itu. Seorang pria berperawakan tinggi, mengenakan kaca mata hitam. Sudut bibir
nku. Vania milikku. Ya, dia harus menjadi milikku," ujarnya lirih. T
kasihan Ryan. Pasti dia sudah lam
bersama Nitta dan Rendy. Semilir angin menerpa pakaian ketiga
*
mpai di rumahnya. Ia turun dari mobil, membuka kaca mata hitamnya, be
juga. Aku punya kabar bagus
?" Pria itu meng
gantung ucapannya, sengaja
kamu pasti seneng kalau de
meraih ponsel di saku kemejanya, berjalan ke l
indar, main rahasia-rahasiaan sama aku, jangan-jangan
pria itu kenal di layar pons
. Sekarang gua mau lu bayar upah yang lu janjiin buat k
karang juga bisa, lu pada datang aja ke ruko kosong Pak Haris.
egas pergi ke tempat yang ia sebutkan kepada si penelepon. Tam
alah satu orang bayaran pria it
ng buat kalian," sahut si pria seraya
. Ia mengeluarkan isinya, beberapa lembar uang berwarna
sungkan hubungin gua sama anak-anak lagi, ya, Bo
Jangan sampai ada satu pun orang lain yang
a pasti nggak akan cerita ke siapa p
lagi. Berani kau menolakku Vania, kau terima akibatnya!" S