Suami Pertama
u. Ditatapnya dari atas sampai bawah. S
" ucapnya sed
mbut yang dulunya selalu rapi, kini acak-acakan. Pakaiannya pun lusuh dan basah kuyup karena air
kah kamu sudah mati?" Vania meraih ke
angga setengah berbisik.
? Kamu serius?" Netra
ab Rangga
idak mempermasalahkan hal itu. Saking bahagianya, ia lang
ti yang dikubur itu ... siap
annya ke arah lain, menatap
ku!" sahut R
ercinta, Vania langsung percaya saja.
. Masuk, yuk, di luar dingin. Nanti aku siapin handuk buat kamu.
apa pun. Bergegas ke kamar, Vania menga
Vania melayani Rangga, seperti
ih," ucapny
ukannya kemarin-kemarin udah dikubur?" Akhirnya pertanyaan itu lolos j
lu berkata, "Nanti juga kamu tah
n itu lagi." Vania merebahkan di
aku dan Ryan lagi, ya, Mas? Kasihan Ryan, dia selalu nangis na
Rangga tersenyum. Tangan puc
an dan aku akan selalu meneman
ih, ya
embayangkan jika suatu saat ia punya rumah mewah dan hidup bahagia bersama kelu
*
dapati Rangga, entah ke mana perginya pria itu. Ia bergegas ke kamar m
nduk kecil. Ia melihat cermin, te
a!" Vania
ia menatap wajah Rangga, ia tetap
, apa kamu masih mau men
papa kok. Biar nanti aku yang kerja buat makan ki
g." Kali ini, Rangga
a!
ih mengantuk. Mendengar suara putranya, Vania melepas pelu
pa, Sayang?"
pi tadi Ryan denger ada suara mama sama
it
ertanyaan Ryan, terdengar sua
a tamu, mama mau bukain
u. Di depannya, sudah berdiri kedua mertua dan kak
masuk dulu." Vania mempersil
itu. Rumah yang dibeli dari hasil kerja keras R
ntuk kamu dan Ryan. " Nitt
menerima rantang. "Seben
ereka bertiga. Tak lupa, ia juga menyuguhkan camilan. Se
gnya mendadak? Nggak ngasih tau Vania
putra Papa, Rendy. Kamu tahu sendiri kan, Rangga sudah meninggal. Dia nggak mungkin kembali lagi ke dunia. Dan kamu juga tahu, Ryan sudah mengangg
s mencintaimu dan Mas juga udah menganggap Ryan s
berkata, "Begini, ya, Ma, Pa. Maaf, kalau jawaban Vania mengecewakan kalian. Vania nggak mau nikah lagi, karena
ng itu berpandangan. Tatapan
nggak mungkin hidup lagi. Pasti kam
dah meninggal, dia udah tenang
angga sudah tiada. Tapi, malam tadi ia mendengar sendiri dari Rangga
ba-tiba datang dan
ni, sama Papa." Rendy mendu
i. Ryan butuh Papa, Ma. Ryan
sudah menganggap Rendy seperti papany
Rangga. Tapi, ia juga kasihan dengan Ryan. Tampaknya, Ryan sangat menyayangi Rendy. Ia
tu," ucap Van
kan selalu menanti jawabanmu, wala
inkan, setelah masa idahku habis, kita menikah. Tapi, kalau dia
ut. Menikah dengan izin dari Rangga yang su