icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Find Me In Your Memory

Bab 5 5 - Kabar yang Mengejutkan

Jumlah Kata:960    |    Dirilis Pada: 07/03/2022

irih Sessil

til bentuk rupa pria itu-memang semuany

uk singkat, lalu melangkah cepat kelu

langkat karena sepatu hak tinggi milik Vania yang dipakainya, Masa bodo! Ia lepaskan sepatu it

memasukkan kamar kelas satu untuk Yuri. Namun, tidak semua orang

ngis sembari dirangkul oleh seorang wanita paruh baya yang duduk di sampingnya. Sementa

uara langkah, tantenya langsung menoleh

ebelah kanan ibunya Yuri. Sessil memberikan dadanya untuk menumpahkan tangi

tanya Sessil serak, mendonga

arkan diri," jaw

, Om?" cecar Sessil, masih tak

ditumpanginya sedang berhenti karena lampu merah, tiba-tiba se

Pria berkacamata tadi menambahkan. "Penge

ang, sejenak merinding mendengar cerita t

gkin tak bisa menahannya lagi, pertanyaan yang disimpannya sejak tadi akhirnya t

nangis terus, sampai lupa mau memperkenalkan keponakan kesayangannya

n mencium tangan suami-istri itu. "Iya,

Dia sering ngomongin kamu, lho." Sepertinya, wan

rsama dengan om dan tantenya ini? Apa tetangganya? Dan tanteny

uri." Wanita itu menempelkan telapak ta

perlihatkannya selain tersenyum dan mengangguk. Tapi ngomong-omong, kalau

ua orang menoleh, termasuk Sessil. Mereka menunggu dengan wajah tegang. Namun,

rkenalkan pada Sessil, yang Vania temukan di sini. Namun, ia bukan itu yang membuat Vania

rkan pandangan ke segala arah, l

keresahan hati Vania. "Kamu mau pulang?" Cuma itu yan

dia di tengah pesta," jawab Vania, tet

skan ide sembari memasukkan kedua tanga

ering sekali. Ada pesan masuk dari teman kantornya, tetapi diabaikan

tak sabar menekan ikon muncul di layar. Mulutnya terbuka

membaca chat yang tertera di sana. Hanya ingin penjelas

rmenung dengan wajah menegang. "Dia pe

h sakit?

i tahu jawabannya dengan bergegas menghubungi Sessil. Sambil m

on diangkat ol

Gimana keadaan lo sekarang? Maag lo nggak kambuh lagi, 'kan? Hah? Hah? Jawab kenap

eponnya masih tersambung. Tapi yang mengherankan, ken

ke telinganya. "Sil! Sil! Lo m

erdengar, Vania bertam

nti kayak kereta?" sindir Sessil, jengkel tapi suaranya sengaja dipelankan karena

angguk tan

n gue ke rumah sakit karena ..." Sessil menarik napas panjang karena kabar be

kaan? Kok bisa?" Vania berseru sangat kencang, samp

rfungsi dengan baik," jaw

a, matanya melirik sekilas pada Gunawan yan

uanya, termasuk fakta t

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka