icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Find Me In Your Memory

Find Me In Your Memory

Penulis: Eunoia
icon

Bab 1 1 - Tiket menuju Cinta

Jumlah Kata:2104    |    Dirilis Pada: 07/03/2022

orang mengalam

cinta yang terjadi dalam sehari karena se

Dan itu terjadi saat dia meng

?" tanya gadis berambut s

terfokus pada layar komputer, dan tangannya dengan

Vanya merengut. "Gue

alihkan pandangannya sejenak, lalu tersenyum lebar. "Gue lupa. Ya udah, ajak

eri saran, Sessil memang payah sekali! "Mantan? Lo tau

sambil memutar kursinya kembali ke depan layar kompu

lalunya yang penuh drama itu. "Kita nggak perlu bahas itu!

saja Vanya keburu kembali ke meja kerjanya yang jarakn

an tiket liburan itu karena iseng mengikuti sebuah kuis di internet. Namun, Sessi

a ke Lombok tiga hari kemudian. Musim kemarau yang panasnya menyengat ku

andara duluan. Sessil menyeret kopernya dengan jalan lambat dan terlihat

enti di sana?" tan

nya. Ia mendengus, lalu menggerutu pelan. "

teriak Vanya s

gkel, menyeret kopernya dengan

Vanya akan memenuhi akun media sosialnya dengan foto-foto sel

erdiri di tempat yang pas untuk memotret. Vanya

inta Vanya, tak sab

rteduh dari terpaan teriknya matahari. Namun, sepertinya harapannya itu tidak terwujud

ah! Ulang lagi fot

oto-fotonya. Panas ban

sih tahu followers gue, kalau gue udah sampai di

n. Sessil tetap berkelit. "Buat ap

," sahut Vanya gemas, malas berlama-lama. "Udah b

nas, dan dilihatin orang yang berlalu lalang pula. Untungnya, Vanya

anya, tersenyum senang. "Seka

s oleh Sessil. "Lo udah janji

lewat sambil menenteng sebuah tas hitam di pundaknya. Hati Vanya bertambah senang karena melihat kame

sa tolon

menoleh. Merasa kalau memang dirinya yang dipang

atnya itu. Sambil menyikut lengan Vanya i

n juga. "Biar aja. Gue rasa dia pro deh soal photografi.

anya. Sessil menatap kurang suka padanya. Si pria cemberut, sama sekali tidak ada senyum ramah di bibirny

ggak?" kata Vanya, cukup hati-hati bicaranya. Sep

?" Pria itu men

rsedia melakukan permintaan Vanya. Berkembanglah senyuman di bibir V

Vanya meski Sessil rada malas berpose. Seperti yang prediksi Vanya, pria itu me

a, Mas." Vanya t

npa mempedulikan Vanya yang sedang mengoceh kegirangan sambil melihat-lihat hasil foto.

ssil sedang melihat ke arah lain. Ia jadi penasaran, dan ikut melirik ke

merasa waswas. Semoga saja Vanya tidak tahu kalau ia seda

o pasti habis lihat bule ganteng, ya? Ih! Kok

inya, Sessil menyeret kopernya. Vanya berseru keras karena main ditinggal begitu saja, padahal ia ingin

ang energi dengan pergi berlibur ke luar kota. Oke, ia akan ikut ke sini, tapi

nan dengan pesawat pulang-pergi, tapi juga menginap selama 5 hari di resort

ng-masing kamar untuk mereka beristirahat. Sessil langsung masuk kamar setelah mendapatkan kunci

tirahat dan menikmati sejuknya AC di ruangan ini. Tangan dan kakinya ya

kali, ya?"

di restoran yang ada di resort. Hanya saja, perutnya sudah berorkestra ria sekarang. Apa cari camilan dulu? Sessi

dan sampo yang disediakan oleh resort. Alasannya, karena sayang sekali kalau se

is, dan keluar dari kamar untuk mencari makanan ringan di sekitar resort

dak mau, ia berjalan keluar untuk mencari camilan murah. Entah pergi ke

erobak pedagang gorengan. Ia semringah, menyebrang jalan menuju gerobak itu. Takjub,

bihnya risol," kata Sessil sambil memberikan sele

lik ke resort. Namun, tidak disangka ia berpapasan dengan seorang dua pria bule yang sedang menikmati liburannya di sini. Sessil tidak

ua pria itu, tatapan matanya membuat

angannya. Sessil mengernyit kesal. Mau apa kedua pr

h satu pria menahannya dengan memegang lengannya. Tentu S

a harus mencari sebuah ide, dan itu datang saat ia melirik tan

sambil melambaikan ta

Namun, ia terpaksa berhenti, menoleh pada Sessil. Ia menelengk

a memang begitu, pria asing itu menghampiri Sessil meski masih bingung. Sementara kedua pria bule itu

lari, pura-pura tersenyum girang, lalu merangkul lenganny

alu mengarahkannya pada dua pria bule tadi. Huh, leganya! Mereka sudah pergi. Namun, t

epasin tangan saya, nggak?" kata

gandengannya dan menjauhkan tubuhnya. Aduh, malu sekali! Sessil menunduk gugup dan canggung. Hal yang

ya, karena udah membantu saya,

, pria itu bergumam, "Iya. Tapi lain kal

Habis, siapa lagi yang bisa diandalkan? Hanya ada pria itu yang lewat di sekitar tempat itu.

Sessil yang sedang melahap tahu goreng

edang berjalan berdampingan dengannya. Ia memejamkan mata

uek kayak begitu mana mau mendengar ucapan gadis asing sok ken

hkan, ia sendiri juga tidak tahu ada di mana. Lalu, ia coba mencari lokasi di GPS pon

nya. Sangsi, apa ia boleh minta tolong lagi padanya? Tapi, harga dirinya ak

Sessil, tapi tetap bertanya untuk memasti

, apa yang harus dijawabnya? Apa ia harus memberikan ja

ar sini." Akhirnya, dengan terpaksa memperta

ya pria itu sambil memerik

Sari L

is itu jadi gugup dan salah tingkah. Namun, pria itu memperhatikannya b

Tapi, kalau kamu bersedi

ahat setelah beli camilan, malah kaki dibuat pegal. Ah, sudahlah! Daripada tersesat dan ketemu sama orang aneh, mending ikut dia

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka