Find Me In Your Memory
orang mengalam
cinta yang terjadi dalam sehari karena se
Dan itu terjadi saat dia meng
?" tanya gadis berambut s
terfokus pada layar komputer, dan tangannya dengan
Vanya merengut. "Gue
alihkan pandangannya sejenak, lalu tersenyum lebar. "Gue lupa. Ya udah, ajak
eri saran, Sessil memang payah sekali! "Mantan? Lo tau
sambil memutar kursinya kembali ke depan layar kompu
lalunya yang penuh drama itu. "Kita nggak perlu bahas itu!
saja Vanya keburu kembali ke meja kerjanya yang jarakn
an tiket liburan itu karena iseng mengikuti sebuah kuis di internet. Namun, Sessi
a ke Lombok tiga hari kemudian. Musim kemarau yang panasnya menyengat ku
andara duluan. Sessil menyeret kopernya dengan jalan lambat dan terlihat
enti di sana?" tan
nya. Ia mendengus, lalu menggerutu pelan. "
teriak Vanya s
gkel, menyeret kopernya dengan
Vanya akan memenuhi akun media sosialnya dengan foto-foto sel
erdiri di tempat yang pas untuk memotret. Vanya
inta Vanya, tak sab
rteduh dari terpaan teriknya matahari. Namun, sepertinya harapannya itu tidak terwujud
ah! Ulang lagi fot
oto-fotonya. Panas ban
sih tahu followers gue, kalau gue udah sampai di
n. Sessil tetap berkelit. "Buat ap
," sahut Vanya gemas, malas berlama-lama. "Udah b
nas, dan dilihatin orang yang berlalu lalang pula. Untungnya, Vanya
anya, tersenyum senang. "Seka
s oleh Sessil. "Lo udah janji
lewat sambil menenteng sebuah tas hitam di pundaknya. Hati Vanya bertambah senang karena melihat kame
sa tolon
menoleh. Merasa kalau memang dirinya yang dipang
atnya itu. Sambil menyikut lengan Vanya i
n juga. "Biar aja. Gue rasa dia pro deh soal photografi.
anya. Sessil menatap kurang suka padanya. Si pria cemberut, sama sekali tidak ada senyum ramah di bibirny
ggak?" kata Vanya, cukup hati-hati bicaranya. Sep
?" Pria itu men
rsedia melakukan permintaan Vanya. Berkembanglah senyuman di bibir V
Vanya meski Sessil rada malas berpose. Seperti yang prediksi Vanya, pria itu me
a, Mas." Vanya t
npa mempedulikan Vanya yang sedang mengoceh kegirangan sambil melihat-lihat hasil foto.
ssil sedang melihat ke arah lain. Ia jadi penasaran, dan ikut melirik ke
merasa waswas. Semoga saja Vanya tidak tahu kalau ia seda
o pasti habis lihat bule ganteng, ya? Ih! Kok
inya, Sessil menyeret kopernya. Vanya berseru keras karena main ditinggal begitu saja, padahal ia ingin
ang energi dengan pergi berlibur ke luar kota. Oke, ia akan ikut ke sini, tapi
nan dengan pesawat pulang-pergi, tapi juga menginap selama 5 hari di resort
ng-masing kamar untuk mereka beristirahat. Sessil langsung masuk kamar setelah mendapatkan kunci
tirahat dan menikmati sejuknya AC di ruangan ini. Tangan dan kakinya ya
kali, ya?"
di restoran yang ada di resort. Hanya saja, perutnya sudah berorkestra ria sekarang. Apa cari camilan dulu? Sessi
dan sampo yang disediakan oleh resort. Alasannya, karena sayang sekali kalau se
is, dan keluar dari kamar untuk mencari makanan ringan di sekitar resort
dak mau, ia berjalan keluar untuk mencari camilan murah. Entah pergi ke
erobak pedagang gorengan. Ia semringah, menyebrang jalan menuju gerobak itu. Takjub,
bihnya risol," kata Sessil sambil memberikan sele
lik ke resort. Namun, tidak disangka ia berpapasan dengan seorang dua pria bule yang sedang menikmati liburannya di sini. Sessil tidak
ua pria itu, tatapan matanya membuat
angannya. Sessil mengernyit kesal. Mau apa kedua pr
h satu pria menahannya dengan memegang lengannya. Tentu S
a harus mencari sebuah ide, dan itu datang saat ia melirik tan
sambil melambaikan ta
Namun, ia terpaksa berhenti, menoleh pada Sessil. Ia menelengk
a memang begitu, pria asing itu menghampiri Sessil meski masih bingung. Sementara kedua pria bule itu
lari, pura-pura tersenyum girang, lalu merangkul lenganny
alu mengarahkannya pada dua pria bule tadi. Huh, leganya! Mereka sudah pergi. Namun, t
epasin tangan saya, nggak?" kata
gandengannya dan menjauhkan tubuhnya. Aduh, malu sekali! Sessil menunduk gugup dan canggung. Hal yang
ya, karena udah membantu saya,
, pria itu bergumam, "Iya. Tapi lain kal
Habis, siapa lagi yang bisa diandalkan? Hanya ada pria itu yang lewat di sekitar tempat itu.
Sessil yang sedang melahap tahu goreng
edang berjalan berdampingan dengannya. Ia memejamkan mata
uek kayak begitu mana mau mendengar ucapan gadis asing sok ken
hkan, ia sendiri juga tidak tahu ada di mana. Lalu, ia coba mencari lokasi di GPS pon
nya. Sangsi, apa ia boleh minta tolong lagi padanya? Tapi, harga dirinya ak
Sessil, tapi tetap bertanya untuk memasti
, apa yang harus dijawabnya? Apa ia harus memberikan ja
ar sini." Akhirnya, dengan terpaksa memperta
ya pria itu sambil memerik
Sari L
is itu jadi gugup dan salah tingkah. Namun, pria itu memperhatikannya b
Tapi, kalau kamu bersedi
ahat setelah beli camilan, malah kaki dibuat pegal. Ah, sudahlah! Daripada tersesat dan ketemu sama orang aneh, mending ikut dia