Sangkar Emas Pernikahan
ru dan panik. Rumini telah menghilang di balik pintu dan Kayla memutuskan pulang setelah
lilingi air mancur di halaman. Kemegahannya sangat kontras dengan Rumini yang bila ta
auh berbeda dengan hi
*
melihat Kayla telah mengenakan dress berwarna biru
a pun sejak tadi malam. Namun seperti biasa, Bryan bersikap seakan tak terjadi apapun sebelumnya. Begitu gampa
a melewati sang suami yang terus meman
juntai hingga ke pinggang. Gelombang pada rambutnya
anita sempurna. Dikaruniai tubuh ideal yang diidamkan banya
sih marah akan sikapnya kemarin. Ah, biarkan saja, siapa su
sti akan terpesona. Bagaimana kalau Kayla bertemu seorang lelaki yang akan menyukainya di acara ulang tahun itu?
n make up yang sudah rapi, mengibas rambut panjangnya,
manmu. Siapa yang ulang tahun,
, nggak enak dong datang berdua," tegas
k-an
warna senada Kayla berjalan, meninggalkan derap sepatu pada lant
khawatir. Semakin diintimidasi, s
bahaya. Bisa kehilangan kepatuha
*
h megah itu. Ia tak menyadari sang suami mengikuti sejak keluar rumah. Bryan menjaga
erjauh, agar bisa kabur secepatny
ty menghentikan mobilnya. Mereka membiarkannya
emindai keberadaan Kayla. Wanita itu berjalan anggun me
." Seorang wanita ber
in Rumini," perintah lelak
ak orang.
osisimu tergantikan sama wanita itu," ujar lela
ya posisi tergantikan? Bryan semakin menajamkan pendengara
da yang di dalam rumah, sebagian berdiri atau duduk di kursi taman. Beberapa pejabat dan artis terkenal had
n. Ia terus memperhatikan sosok Kayla dari
a terpaut jauh membuat Bryan tak henti bertanya, siapa dia. Dan lelaki tampan di sampingnya tampak lebi
rharap penglihatannya salah, setiap
ncang hangat sementara Bry
mbuat keributan di tengah orang-ora
ntara mereka pasti ada yang mengenalinya. Sebagai salah seorang public figure, wajah
ak nama besar han
sa saja layaknya istri manis penurut suami, tapi malam ini dia seperti bintang di langit
i tidak nyata. In
al benar, apa Kayla tidak bilang kalau dia punya empat buntut di r
uluh lima tahun dan raut waja
reka bicarakan? Panas di dada seperti dibakar. Bryan berdiri gelisah dan mengamb
i pojok ia lemparkan ke arah lelaki yang gantengny
dang batu yang berserakan di taman. Ini malam sang
h, saat terdengar dua orang tamu sedang berbicara tidak jauh dari tempatnya berd
tang mereka dan kekayaan. Bryan memasang telinga agar bisa mendengar setiap kata, bila ini kel
amanya akan berada di bawah