Sangkar Emas Pernikahan
seharusnya yang ingin ia tumpahkan. Tapi apa gunanya? Sia
gat tidak manusiawi, membayangkan saja
malam ini. Malam sudah terlalu larut untuk keribut
Kayla menahan amarah. Kayla tak sanggup menahan perih
a itu yang bisa dilakukan
rumahnya di kawasan Fatmawati, Jakarta. Kayla tidak pernah mempersoalkan kehadiran oma dari putra-put
lantang. Wanita itu tak bisa menahan diri untuk tidak ikut campur.
n anak-anakmu kelaparan.
angis. Mereka akan semakin menindasnya. Apa tadi yang dikatakan Leny? Anak-an
u lalai. Sehari-hari Kayla mengurus anak-anak bersama mereka. Setiap kali bepergian Kayla pasti mengingat
dah pulan
Malam-malam? Ng
ambil ponsel dan menekan nomor Sumi. Tidak ada nada sambung. Beralih ke pesan Wha
nnya dan tak bisa dihubungi? Selama ini mereka tak pernah mempersoalkan gaji karena Kayla sudah memberikan gaji s
ibir wanita setengah baya itu tergurat senyum sinis. Kayla sema
nggak usah pakai mba lagi!" ujar Leny seraya bangkit dari kursi goyang dan naik ke lantai 2 di mana kamarnya berada. Senada deng
yla mengusap dengan cepat. Ia tak boleh men
ia tak akan bisa meninggalk
us membawa serta keempatnya. Tanpa bantuan siapa p
is hati Kayla. Bagaimana bisa ia mengejar bahagia bila mereka taruhannya. Membayangkan seha
kin bagi Bryan dan Leny untuk me
s yang menghimpit d
kamar anak-anak dan berjal
mikirkan apa yang harus di
terlihat jelas melalui kaca lebar pembatas ruangan.
au mungkin juga ke luar rumah. Dia bebas menentukan apa yang ingin di lakukannya, bersama siapa atau ke
dia masih tertawa
terbuka lebar. Suara tawa cekikikan t
ah menamatkan kuliah di Jerman, Larrisa memutuskan kembali ke Indo untuk bekerja. Setahun berlalu, gadis itu tak kunjung
dup sangat tidak adil padanya. Betapa nyamannya Larissa menikmati kebebasan dengan fa
hatikan wanita sahabat Larissa itu dari balik kaca pembatas
rnya itu yang juga putri pengusaha property ternama. Leny ba
tara mertua, ipar dan suami. Sepe
yakin kediaman gadis itu jauh lebih mewah dari rumahnya. Ingin Kayla berkata bahwa dirinya
atirkan put
ssa dan tubuh indahnya menghilang di balik pintu kamar tamu. Mereka bahkan
g tahunku nanti?" Kayla menajamkan telinga, menguping pembicaraan Larissa dan Winda dari pintu kamar yang belum tertutup sepenuhnya. Ke
na udah siap tinggal berangkat. Cuma se
iiip. Biar aku ngomong ama ka
alam benaknya, dana ulang tahun Larissa bersama teman-t