Merenda Cinta
aikum warah
s hangat atau Kakak mau yang segar-segar saja? Ehm, es jeruk aja, deh. Kebetulan jeruk nipis di samping ru
gnya di depan pintu kamar. Sedangkan satu kardus tanggung yang beris
mar yang sedikit terbuka. Benar saja, abinya tengah terlelap. Se
data
mi. Gimana
t. Alhamdulilla
. Kini ia duduk di kursi meja makan. Umminya pun
di sampingnya. Menimbang kembali apakah akan memberitahukan sekarang atau nanti tentang aman
lebih lanjut. Melihat anak sulungnya yang masih bergeming, akhirnya ummi H
a,
ata karena menemani Tomy berjaga di ruang tunggu dekat ruang ICU RS Medisstra, tempat Pak Arya di rawat se
ru warna biru. Gegas ia bangkit dan mengambil benda itu d
engamati dengan seksama benda yang ada di genggamannya. Pelan ia mulai membuk
annya yang memegang kotak kecil itu terasa dingin. Pelan, i
ai kalung emas yang kini ada di tangannya. Lekas ia ambil dan melihat foto itu. Seorang gadis cilik yang mungil dan lucu
ini Aileen yang kukenal saat ini?
drrt
mpan di atas meja. Setelah menggeser layar wa
al
nya memberi warna saja, Pak. Tetapi menjadikan Islam sebagai dasar dari setiap hal yang diajarkan kapada siswa didik. Memang ini akan membutuhkan sumber daya manusia yang mumpuni tentang p
nching lembaga pendidikan Islam terpadu tingkat da
ngayun langkah ke kamar orang tuanya yang terbuka lebar. Belum sampai ke k
enaka
paruh baya itu terkekeh kecil. "Perke
k ICU
menghela napas berat samb
al
apa,
Abi, a
lan. Lalu beranjak dari tempat duduknya menuju kamar. Beberapa saat
i,
ain sarung itu menerima dan membuk
, menatap tajam anak laki-lakinya itu. Ia diam
a Pak Ar
itipkan ini p
gangsurkan dua gelas teh di atas meja. "Nissa?" Pertanyaan um
-kali ini hanya diam seolah bersimpati a
ra menyesap teh buatan ummi. Lalu kembali terlibat pa
g ada dalam pikiran ana bena
Ikuti kata hatimu, baca petunjuk-Nya lewa
sam