Hijaunya Rumput Tetangga
beberapa langkah lagi. Beruntung
esempatan untuk m
an balas memeluknya seraya
rjaannya, Tania belum mengatakan soal itu. Aku pun tak bermaksud mengulik kehidupan orang lain. Seno yang dulu gag
napas. Perkataan Arkan mengingatkanku akan Fian, lelaki ya
nton drama menegangkan. Lalu, saat tangannya terulur sementara aku masih berdiri mematung, serentak kasak kusuk
-k
tak menyambutnya, bahkan tak tersenyum sep
at puas melihat bias pucat di wajahku. Di sini aku adalah terdakwa. Semua mata memandang kami
n. Pria itu seperti magnet menar
seketika dia mengaduh. Bagaimana mungkin Tania tega melakukan ini padaku. Ia sangat tau perjalan
uk persis di kursi sebelahku dan aku masih tetap diam. Kenap
u setelah belasan tahun, tapi dia, berubah.
memesona? Ke man
bek di sana sini. Belum lagi tas ransel lusuh yang ditentengnya ke mana-mana. Bukan dia tak sanggup membeli
gkan dengan kelakuan konyolnya. Tetapi pendamping hidup, aku berpikir Fian- lelaki yang dikenalkan ole
ping dengan aroma parfum mahal yang menguar. Pemba
memadukan blazer dengan celana jeans dan sneakers colorful. Hmmm ... apakah Tania bercerita ten
u marah a
eninggalkan dirinya saat dia berharap hubungan kami
un asal sekampus boleh hadir bukan?" Aku menjaw
isa pulang sekarang," balas
ana boleh gitu!" t
ali duduk. Matanya menatapku lekat.
*
ai cair. Masing-masing sibuk dengan cer
Teman-teman bersorak dengan canda
g wanita cantik berambut hitam legam ikal panjang, tampak menatapku balik. Kulitnya putih bersih dengan riasan sed
ik. Kalau gak kenal, kukira kau artis y
anya masih ir
g aku tipe pendiam, aku bahkan tak
elirik Arkan. Ternyata lelaki itu j
eberapa kali dia mengambilkan lauk di hadapannya dan menaruhnya di piringku. Seketik
teman-teman yang dulu turut menyesal
lu sampai sekarang," celo
apa serasinya kalian," pungkasny
ku seakan menyalahkannya atas kehadiran Arkan tanp
*
cepat, lanjut memesan hidangan baru. Melahapnya sembari
e panggung kecil di mana terdapat live music. Lagu-lagu indah meng
h lama gak nyany
Bukannya dia tau kalau
a menerima mic dari sang biduan dan berbisik sebentar dengan pianis. Tak berapa lama, suar
life, you
my heart, and
life, can
back, bri
ke it aw
you do
means to
ke arahku bahkan para pengunjung di meja berbeda ikut laru
uh layar ponsel s
ggilanku. Abang kangen, anak-anak kangen. Maafkan abang membuat adek
uu