icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Hijaunya Rumput Tetangga

Bab 8 Anti-02

Jumlah Kata:1052    |    Dirilis Pada: 02/03/2022

nak juga kerap bermain bersama, apalagi Fian dan Bandi. Entah apa rahasia kedua lelaki beda gaya itu. Yang aku tahu, Bandi ha

sesuatu yang menyakiti hati

perasaan galau yang sontak

isannya masuk kategori tanda seorang pria tak setia. Mungkinkah? Aku tak ingin memiki

-b

nyentuh tanganku, memb

trus ngamuk-ngamuk," bisik Bi Nani s

ak mungk

mereka bertengkar," pungkas bibi kembali.

bertengk

Lagipula, paling sebentar abis itu baikan lagi. Tapi hari

t ini. Aku berencana pergi meninggalkan rumah, suami dan anak entah untuk berapa lama. Mungkin bagi sebagian ora

ira lagi. Titip liat rumah ya. Saya mau ke

a, B

mah." Ya, aku juga belum

masuk. Pintu mobil kututup tanpa memberi kesempatan Bi Na

masih tak lepas dari sahaba

*

kau di

rlah, aku tidak berniat membalasnya. Perasaan ini telah terpendam terlalu la

g. Adek di mana,

ik-baik. Please. Ber

laki itu harus merasa kehilangan agar

lan. Hingga dering itu berhenti dengan sendirin

kukan. Sekarang, bisa merasakan kembali nuansa inda

hadiran dua buah hati, tapi entah, itu tidak cukup bagiku. Sesuatu menghilang dari hati, mungki

u memutuskan melihat-lihat toko

antusias menyambut kedatanganku. Ia menyempatkan diri menjem

ang masih on

ngat menyukai segala sesuatu bernuansa batik. Aku a

rang pria. Sepertinya aku mengenalnya tapi samar. Lelaki itu berjalan c

an Dira menangis, Band

ihat. Banyak orang

gika dan hatiku m

n Fian setelah aku mengabaikan text dan panggilannya. Mungkin seperti biasa, ia mengisi waktu dengan nongkrong di pos S

andi, seperti yang sering dilakukan dua sahabat itu, lalu nan

i dia tidak punya ide sama sekali mengenai hal yan

anku, ketika aku ingin agar Fian lebih sen

masih sama, centang satu. Aku mencoba meneleponnya, tidak masu

ara selalu membuat sport jantung. Walau entah berapa ratus kali sudah, aku bolak balik naik p

enasaran, aku memeriksa notifikasi. Entah apa lagi yang

kan dulu semua persoalan, sepertinya

area Bandara. Seorang wanita cantik seusia denganku, tampak berdiri dengan tanga

ik aja," ujarku seraya

bisa menandingimu

li, I miss u," celotehku riang. Sejen

ah nanti kuajak keliling.

usnya aku sering kem

sekarang udah

seakan magnet yang bisa menarik sia

dirinya. Padahal bila dilihat secara fisik, Tania w

nya, semakin aku tak m

bandara menatap ke arahku. Membu

diliatin,"

biasa a

mang beruntung banget si Fian dapetin lu. Udah cantik, pinta

lelaki itu seperti sebuah garis datar, flat saja.

bahagia tapi yang j

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka