icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Hijaunya Rumput Tetangga

Bab 7 Anti

Jumlah Kata:1043    |    Dirilis Pada: 02/03/2022

umah abah dulu ya. Ade

lama menunggu di pintu kamar, aku pasti akan keluar dan memberikannya kesempatan

Fian memilih per

na. Ya, setidaknya menurutku. Salahkah bila aku menginginka

k p

lembaran kertas putih polos. Entah Fian paha

adi, memasukkannya ke dalam koper hitam kec

etah bersama kakek neneknya. Suatu keberuntungan, aku

kerja di sebuah perusahaan akuntan, sebelum memutuskan menikah lalu mengikuti Fian tinggal di Jakarta. Sebagai mahasiswi berprestasi,

u tamat SMP. Kini papa telah pensiun dan memut

urasakan. Bukan sifatku senang me

eperti berusaha menemukan serpihan kenangan itu dan berharap menemu

gan susah payah dan mengikuti suami, sungg

adi ibu rumah tangga apalagi sik

ekat, libur berdua. Uang tabungan Anti cukup buat jalan-jalan," ucapku

aja. Lagian abang udah capek kerja, a

elah perlu berlibur. Saat itu aku tak terpikirkan untuk mendebatnya

menu itu-itu terus. Ab

dek aja. Ab

pi, itu tidak menarik dan aku mulai stress memikirkan menu apa yang akan dimasak se

i. Berkali-kali aku mengajak Fian menghabiskan waktu dengan berlibur, jalan-jalan ke mana

al Fian tidak pernah memaksaku meninggalkan dunia kerja. Sa

mua yang ada. Aku manusia biasa yang memiliki kehendak

enjualan tanah papa mama yang selama ini tersimpan utuh, aku membe

, aku bisa menghabiskan waktu menikmati indah

d me

kaan Dira. Tidak terlihat ada kesibukan di ruang terbuka depan rumah seperti biasanya. Ada baiknya tidak ada yang mel

Dira. Wanita itu update status sehari empat sampai lima kali. S

dua buah tiket pesawat disertai

sulitnya mem

n pergi liburan berdua. Hal yang t

-keluar mendorong pagar rumah di depannya dan menyapa. Di ujung jalan, Taxi te

u Dira ke mana?" Kutitipkan kunci rumah yang semula he

da di dalam," ja

? Bibi kayak me

erlihat tapi status WA dan Facebook berganti

uatu yang disembunyikan wanita paruh baya yang telah bekerja tiga tahun di rum

Nani tak menjawab, matanya

i ke

r ke dalam bagasi. Aku masih ragu segera masuk ke mobil ataukah

na? Ada apa dengan

i takut. Ibu mengurung diri di kamar dari p

Aku mengenalnya dengan sangat baik. Tam

air mata bukan bagian dari hi

a Dira, sepertinya tak ada alasan masuk akal ken

ergegas masuk ke rumah Dira setelah sebelumnya m

engar barang-barang dibanting. Tak

endapat masalah, bila lancang ikut campur urusan majikan. L

ri pagi penuh kesenangan, berbanding ter

ira dan hidupnya

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka