icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Hijaunya Rumput Tetangga

Bab 6 Terlambat

Jumlah Kata:975    |    Dirilis Pada: 02/03/2022

mobil ke Fian yang ma

kunci mo

" ucap abah d

ita, Bah?" ce

bur

pa dengan abah hari ini? Udah pusing kepa

Sebelum ke

impan sebuah rahasia, Fian tak ingin mendebatnya lagi. Keduanya memasuk

emekakkan telinga, tak mampu menggoyahkan diamnya. Entah apa yang ada dibenak abah, Fian tak ingin mengganggunya dengan pertanyaan atau ucapan konyol. Abah terlihat memendam

rea TPU Kampung Kandang di Jakarta Selatan, sesuai permin

rea makam dari tempat duduknya

mi makam, hingga berhenti si sebuah makam dengan tanam

Bandung 11 juni 1952, wa

tertera di

us batu nisan. Kabut terlihat

iapa?" tany

nya pelan tapi memb

Tapi bukankah i

sini di

gungan Fian, abah akhi

marhumah beristirahat dengan tenan

rhumah pergi entah ke mana? Ken

ya lebih baik abah membayangkan dia entah ada di man

membuat sa

mintaannya, abah malah tertawa sepanjang hari, lalu setelah puas meledeknya, abah pergi meninggalkannya untuk perg

mampu menggerakkan tubuhnya. Tubuhnya lumpuh dalam semalam. Abah sempat syok. Selama sebulan abah merawatnya,

npa tau harus mengucapkan apa. Apa yang dilihatnya ini sangat mengejutkannya. Bertahun-tahun i

' dan abah tidak bisa mengabulkannya. Betapa bodoh. Bila tau itu sangat berarti baginya, abah akan katakan 'Neng' be

at. Tak heran abah memilih mengha

kenangan abah denga

sampai menghabiskan hari tua dengan menyesali hal bodoh yang k

tinggi, keduanya membisu hingga ti

uh harap Fian ingin

ya? Tampak pintu dan j

bi Nani, assisten rumah tangga

Na

i kuncinya, Pak. Beruntung bapak cep

?" tanya Fian tercek

-buru naik taxi. Maka

ngnya berdebar kencang, takut apa yang dikhawa

retan koper yang disimpan di dalam rak lemari paling bawah. Hatinya teriris. Apa yang ditakutkannya saat memasukkan anak

na dan menekan nomor yang sangat dihapalnya. Ia terus menunggu dan menunggu panggilannya tersambung nam

elip di bawah sisir di atas meja rias. Perasaan Fian mak

k p

emetar ia memeriksa barang-barang milik Anti. Koper ber

ah." Fian langsung

i, ke

lang," ucap Fian

b abah denga

ana,

l meneguk secangkir kopi. Santai tanpa beban s

nya gak mungkin ke rumah mertua, Anti gak

au memang sayang istrimu, nanti k

h." Fian menyugar

, entah berapa kali dia kabur dari rumah, namun ia akan p

Diamnya mungkin menyimpan sejuta kata. Seiring wak

eka tau sesuatu. Tapi sudah terbayang, ibun

perginy

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka