Hijaunya Rumput Tetangga
i meminta cerai, dengan alasan yang menurutnya sangat sepele cenderung tak masuk akal. Di saat diri
n delapan tahun-sedang menghabiskan liburan di rumah nenekny
kamar dan mengetuk pintu
Biar abang jelasin dulu," pan
benturan benda-benda mengenai pintu. Ternyata seperti ini kalau Anti lagi
berangkat ke kantor juga, Dek. Ayolah, abang gak bisa be
ara barang-barang dilemparkan. Kesempatan itu digunakan Fi
semua kemauan adek, asal jan
buka, suara Anti p
ntor ya. Nungguin adek ke
nya bisa dialihkan ke anak buah untuk sementara waktu. Sebagai manajer, ia dikenal d
enatap nanar ke sekeliling rumahnya. Rumah yang dibangun dengan susah payah, sesuai dengan keinginan Anti baik desain maupun warna
ni ternyata tak cukup menyenangkan hati satu-satunya wan
-hari penting, ulang tahun kelahiran, ulang tahun perni
saja melintas k
ng tahun Anti. Tanggal belasan? Ah bukan, sepertinya puluhan. Hmm ... sepertinya
bergegas menuju ruang keluarga dan membuka laci meja. Tidak ada apa-apa di sana. Kembali diedarkan pandangannya ke sekeliling dengan fru
baik, secarik copy KTP milik
r tertera, berkali-kali ia mengerjapkan mata
n kantornya. Bodohnya aku, rutuknya. Hari ulang tahun istri sendiri dilupakan, malah ikut merayakan ulang tahun teman. Se
u ngamuk paginya. Seketika rasa bersalah
atan untuk memperbaiki kesal
ulang tahun istrinya. Sepertinya sejak tahun kedua pe
g tahun," ucapnya
ejawab ketus da
rin abang lupa.
al
asa. Dari dalam kamar terdengar pergerakan, ia berharap Anti membukakan pintu u
terus meng
atinya Anti ngambek seperti in
ama mereka menikah? Belasan
andir mencoba mengingat kapan ia merayakan pernikah
ca
n galery. Ia kerap memotret anak-anaknya kala beraktifitas, bermain, belajar, makan bahkan s
anyak gambar, hanya ada sedikit gambar Anti. Seketika ia merasa bersalah. Betapa lalainy
ga lengkap. Hati Fian membuncah, hal yang sebelumnya tak pernah ter
anggu penglihatannya. Sejenak ia ter
un jatuh di pe
sangat tidak peka, batinnya saat
, sementara tangan kiri memegang tali tas. Padahal di sebelahnya tepat Anti berdiri. Pada gambar yang berbe
ersikap lebih mesra
bar setelah mendengar ucapan Anti, i
sangan lain ketika berpose bersama. Sosok Fian, bagaikan orang asing berwajah datar yang kebetulan ada di tempat yang sama. Tapi
t bahkan jam. Rasa sesak itu makin menghimpit dad
tor?] Text mas
engelabui Dira dan juga pandangan mata Anti, membuat Fian kini muak. Bila sebelumnya ia tidak ingin ikut campur, bahkan ada upaya menutup
in dulu
au ngajak pulang
kita harus bic
Linda kemarin untuk mencarikan teman kencan buat temannya, Meita
arus menghentikan kegilaannya, sebelum rumah tangganya sendiri hancur. Dira perempuan pintar, entah dia memang belum menemukan kecurangan Bandi a