icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Hijaunya Rumput Tetangga

Bab 9 Reuni

Jumlah Kata:1018    |    Dirilis Pada: 02/03/2022

engar bagai anak kecil m

hat tingkahnya yang tak beru

" ujarnya lagi setelah berapa ribu ka

us, bukan hanya cantik tapi dia terkenal dengan uangnya. Satu-s

un media sosial, jadi informasi seputar teman-

i jarang bertukar pesan. Tania tau kalau aku tertu

pungkas Tania lagi

Serius k

skannya, makanya aku gak kasi tau kamu waktu itu. Kar

Bunuh diri? Rasa

hari tapi tak tertolong. Ramai media membicarakan, tapi kami teman

? Bukankah dia, ya kau taulah siapa Maura.

a. Orang kaya pusing dengan kekayaannya. Jomlo pengen menikah, orang menikah pengen cerai,"

an kesembuhan, orang sehat

ndasari keputusan tiap orang. Kenapa Maura bunuh diri,

k. Apa yang kurang dari wanita itu? Bahkan tak seu

lauanku, Tania mengub

depan, beberapa teman kampus mau kumpu

Kok aku

a teman, akhirnya positif diadakan. Begitu mendengar ka

kesenangan diri, hanya mengabdi pada suami dan anak. Satu-s

gu de

ggu lagi.

ntah akan bagaimana reaksinya, bila aku bertaha

ja yang

a. Eh, tau gak si Asty, yang suka bolos kelas itu. Se

Asty, yang dulu kerap bolos, kini duduk di belakang m

ntar

tifah, di

as gemetaran? Jalan hidup manusia ya kita gak pernah tau." Se

an halus. Menginap di Guest House yang terletak di kawa

nia masih tetap dengan celotehannya, tentang teman-teman kampus yang masih ser

ama, hingga menikah di waktu yang tidak berselang jauh, termasuk dikaruniai jumlah anak yang sama, ta

nu

ap hari disuguhkan dengan kemesraan Dira

lalu dingin untuk

kebutuhan materi saja tidak cuku

ingin menikmati waktu bebas, tak ada salahnya juga. Kata Tania, hanya sepuluh orang selain kami ya

ng kami datangi bila akhir pekan datang. Tempat itu masih sama s

an-teman, mereka tampak bagai orang asing

lihat perubaha

ingkan saat masih sama-sama belajar di ruang yang sama, saat dia hanya meng

, wajahnya jauh dari kata berseri. Bila tak mengenalnya dulu, aku tak akan percaya dia pernah jadi idola kampus. Kantung matanya

kan

nal, berjalan menuju meja di mana kami duduk. Ah

hadir," pungkas Tania tanpa rasa bersala

bisa hadir tanpa perlu persetujuanku, itu mudah. Bukan aku yang me

i, lalu tanpa hati kutinggalkan dia demi Fian. Ada luka di sana. Ya

uk mencari sesuatu yang baru, ia malah meng

nuh percaya diri. Pandangannya

ih menatapku. Lelaki itu menyalami Tania, sedikit

atangnya Arkan. Dulu keduanya sering terlibat kegiatan

denganku, tanganku m

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka