MENUNGGU MANTAN MENJANDA
gat menawan dengan rambut panjangnya yang diwarnai kecoklatan. Kacamata lebar berlensa coklat menghiasi waj
u harus membawa mereka," ucap Diana seraya dudu
alas Denny sambil tersenyum tipis. Padah
" Denny menyodorkan buku me
mah." Diana mengedarkan pandangan ke penjuru kafe. Ia
t wanita cantik itu kembali menat
na tersenyum lebar memamerkan gigi putihnya yang te
kaanmu, semua yang ada padamu." Denn
ersalah. Ia tidak menyangka Denny masih mengingat sem
karang, Den?" Diana me
asing mobil," jaw
sini kamu
ya
nikah juga sih, Den?"
nggumu, Diana," jawab
ya?" Diana tertawa geli mendengar ucapa
Diana tertegun. Apalagi kemudian tak disangka Diana, mantan pacarnya itu meraih tangannya yang diletakkan di meja
lihat, gimana?" Diana menarik dengan cepat tangannya yang
dak bisa menahannya,
ma-lama. Sebentar lagi anak-anakku segera bangun tidur. Mereka pasti akan
n saja sama kamu. Kemarin sore kita cuma bertem
ini lagi, Den. Aku adalah istri seseorang dan
bahagia, Diana," ujar
agia, kok. Buktinya anak-anakku banyak." Di
n, Diana," jawab
ny." Diana bersiap ingin berlalu ketika didengarnya laki-laki dihadapannya bicara, "j
g melihat kegigihan mantan pacarnya yang sejak dulu masih saja menjadi budak cinta untuk dirinya. Tan
*
g ke Samarinda, ya? masih ada
dah lebih dari seminggu, lho?" rengek Dian
au proyek di Berau ini deal, kita
begitu. Gak mau aku jauh-jauh kay
ecil aja! Oh, ya, anak-
ehat, aku yang gak
apa? Udah ke
r jual obatnya." Diana mendengar R
h, biar gak pikirin rindu terus. Udah
a ketika suaminya sudah lang
lesai ngomong udah main putusin aja
han di rumah aja," pikir Diana sembari membuka layar ponselnya.
dibilangin juga, jangan berharap lebih jauh lagi." Diana mengome
ny. Ia kemudian malah tertarik dengan pesan Riska--teman akrabnya
ke acara reuni kam
k malam Minggu, sih? Bukannya besok
an membawa pasangan ini. Ya
y masih di Berau, belu
mu mau aku samp
Padahal ia sebenarnya sangat ingin ikut di acara reuni yang sudah diadakan selama dua tahun terakhir ini. Unt
kalau primadona kampus kita
aja," putus Diana dengan senyum di wajahnya. Ia sudah membayangkan serunya bertemu dengan teman-teman lamanya.
*
uara Judika yang terus terdengar. Akhirnya dengan kesal ia mengirim pesan, m
sendiri itu Hp gak diangkat," gerutu Diana s
okasi acara yang diadakan di Hotel Aston Samarinda.
ti sejenak di depan pintu yang sudah tertutup kembali. Mata indahnya memindai se
membaca pesan-pesanku samasekali," sambut ses
sorot mata tajam bak elang mengincar mangsa. Bibir tipis merah dan seksi. Rahang kokoh serta tegas. Juga satu lagi yang mungkin membuat semua w