MENUNGGU MANTAN MENJANDA
Diana berusaha untuk tena
kita 'kan?" tegur Denny
ya reuni tahun-tahun lal
, baru kali ini
ampan kamu datang sendiri," goda Diana ber
g sendiri." Denny tertawa lebar hampir seperti mengejek. Diana bingung
sa lalu hadir bersama malam ini," ujar Risk
di sini," elak Diana sembari memeluk sahabat dekatnya sejak kuliah d
na dan mengajaknya berjalan ke meja paling pojok ruangan. Suami Riska terlihat sudah ada
lupa dengan statusnya yang sudah menjadi seorang ibu dari empat orang anak yang masih kecil-kecil. Bernyanyi, bergoyang sambil tertawa cekikikan bersa
natap penuh harap, ketika me
nny memanggil nama kesayangannya
ri melihat jam di pergelangan tangannya yang sudah menunjukkan pukul dua belas l
gak takut? Dulu kamu 'kan penakut
an ini," rengek Diana sama seperti dulu. Ia
kamu nanti ada apa-apa di jalan bagaiman
dalam tas, lalu menyodorkan ke tangan p
jawab Denny sambil menggamit tangan Diana
antara mereka. Diana terus memalingkan wajahnya menatap lampu-lampu kota dan kendaraan yang melintas di jalanan yang tampak sedikit lengang. Perjalan
memanggil mem
Diana enggan untuk menoleh. Yang ia inginkan adalah mereka segera tiba di rum
a dari jalan di hadapannya. Ujung mulutnya tertarik sedikit ke
g terus sejak tadi." Denny akh
ang, kepalanya kemudian menunduk
ani sekali karena aku me
tas saja berdua dengan laki-laki bukan su
mendapatkan wanita setia sepert
Padahal dulu aku sudah menyakiti hatimu." Diana m
, Na. Mau bagaimana lagi." Denny ter
nikah juga sampai sekarang, Den? Tidak mun
a. Cuma untuk menikah, aku belum berminat. Mungkin karena belum
ndengar ucapan pria itu. Untung s
hanya masuk ke dalam sedikit. Udah gak takut lah." Diana m
ndaraan, tidak lama kemudian mengh
? Kamu sudah mengant
ana. Aku turun du
mudian juga turun dari mobil unt
ketika Diana menjalankan k
*
ok pagi pulang
gu lho, Mas di sana," ujar Diana hampir menangis saking s
ng lagi, yang penting am
Mas aku jemput ke bandara,
ara Balikpapan dulu, ntar s
...
mau beresin barang-barang, soalny
pelan, meski sang suami s
*
sawat, Reynaldi sempat mengabari kalau sekitar pukul satu siang sudah tiba di Samarinda. Wajah cantik itu tampak berseri-seri.
ahal udah hampir jam dua," keluh Diana sembari melihat jam di d
diangkat, padahal setelah turun dari pesawat pukul sebelas tadi, Rey mas
kaget sendiri begitu mendengar ponselnya yang tergeletak di meja berbunyi.
satu, ini udah hampir jam tiga, lho?" Diana langsung
enar ini dengan ist
nya Diana heran, begitu yang didengarnya bukan suar
kalau harus mengabarkan hal ini,
Diana panik, pikirannya sudah ke mana-mana
i Ibu mengalami kecelakaan
aja 'kan?" Diana berteriak kembali dengan tangis yang kemudian i
gal di lokasi kejadian, sek
sudah melorot jatuh pingsan di sofa tempat ia duduk. Ia benar-ben