MENUNGGU MANTAN MENJANDA
r. Kepergian Rey begitu mengguncang perasaannya. Apalagi setelah mendengar semua rahasia yang disembunyikan dengan rapi oleh sang su
laki-laki yang sudah mengambil semua cinta yang ada di hatinya. Diana masih saja merasa tidak percaya akan semua kenyataan ini. Bagaimana p
oleh dari tatapannya yang masih terpaku pada kupu-kupu y
ti-asisten rumah tangganya yang bicara dari
" tanyan
eman Ibu wa
depan kaca rias. Lalu, melangkah dengan lunglai keluar kamar. Setibanya di ruang tamu, Diana t
?" tanya Diana sembari duduk di kursi
waktu itu, kalau rumahmu dekat
h .
ucap Denny pelan setelah sesaat ru
" Diana bertanya dengan ne
arin kami bertemu
ang ke sini." Diana menjawab pela
jauh lebih kurus dibanding dua minggu lalu kita berte
a airmatanya yang kemudian
y tidak tahan melihat wajah cantik itu terlihat layu dan pucat. I
ucap Diana dalam hati. Ia sangat malu terhadap pria yang sangat mencintai dan memujanya sejak du
u pada ke mana?" tanya Den
di rumah ibuku s
na kabar oran
baik-ba
i udara segar, Na." Denny menatap Diana penuh harap. Ia ingin
u hanya ingin ist
aku pamit pulang dulu, ya?" Denn
mengusirmu," ucap D
ada janji sama teman sebentar lagi."
ulang karena ucapanku tadi."
h kamu sakit kalau terus menerus bersedih kayak gitu," nasehat Denny. Diana
a melambaikan tangan begitu lelaki
*
y 'kan? Kalian sama-sama kuliah di Surabaya dulu," tanya Diana begitu I
pelan. "Apalagi sekarang Rey sudah gak ada. Saranku, lebih baik kamu lupakan saja segala yan
igus orang kepercayaan suaminya di perusahaan
ntuk meneruskan perusahaan Mas Rey ini ke depannya." Diana mengulas senyum manisnya unt
i akan hancur. Perusahaan ini juga masa depan aku sendiri," balas pria berwajah ket
ngalihkan topik pembicaraan. Ia tidak mau berlama-lama sat
anti sekalian saja kita makan siang b
au gak ada aku permisi dulu." Ivan menegakkan tubu
ih ya, sudah datang ke sini."
van pun membalas de
kali ini ia bisa tertawa setelah dua minggu hanya kedukaan yang dirasakann
nku sekarang." Iv
ana menimpali dengan mamanggil Iva
dan Pak," ucap Ivan sambil berdiri
*
ti posisi sebagai General Manager." Bramantyo Yahya-kakak tertua dari almarhum Reynaldi menyampaikan di hadapan p
impin oleh almarhum adik saya. Saya harap Bapak dan Ibu semua juga tetap terus bekerja dengan baik dan bersungguh-sungguh."
nya yang cantik dan menarik membuat beberapa pria di ruangan itu menatap kagum. Ditambah lagi dengan gaya bicaranya y