MENUNGGU MANTAN MENJANDA
lan membuka matanya. Terlihat Sinta, babysitter anaknya berjongkok di sisi sofa tempat ia berbaring. Jane--si
ta kecelakaan suaminya tadi. Setelah cukup tenang, ia meraih ponsel yang tergeletak jatuh
? Anda tid
ana langsung tanpa menjawab pertanyaan dari
amarinda, Bu, karena menurut penumpang yan
itu mungkin parah sekali sampai suaminya meninggal di tempat. Yang juga membuatnya heran adalah mengap
tika kami temukan di lokasi kecelakaan, sekarang dia juga d
Apa mungkin salah satu karyawannya?"
lo,
umah sakit sekarang." Diana l
*
rbujur kaku di ruangan jenazah rumah s
ya akan wanita terakhir yang bersama suaminya, tapi rasa kehilangannya terhadap lelaki tercint
a. Tidak ada yang mampu menolaknya," bujuk Ratih--ibunya Diana yang menyusul da
dibawa ke Surabaya, sesuai dengan permintaan mer
pun kemudian memeluk putri sulungnya yang terus menangis sedih s
i yang wafat di usia yang ke-35 tahun itu. Diana mengantar sang suami bersama dua anaknya yang paling besar.
uluh lima tahun itu mempunyai beberapa perusahaan yang membuatnya menjadi salah satu orang terkaya di kota Pahlawan itu. Tiga orang putranya mengikuti jejak sang ayah sebagai pengusaha. Bramantyo Yahya-anak sulungnya meneruska
g berlangsung di hadapan mereka. Apalagi kedua anaknya yang masih belum mengerti
an di tengah ruangan yang luas. Keluarga sang mertua dan para kerabat duduk mengelilingi jenazah. Tidak lama kemudian bacaan surat yasin pun
h disiapkan sebelumnya. Menjelang waktu zuhur acara pemakaman itu pun selesai dilaksanakan. P
atirkan kedua anaknya yang masih kecil-kecil di rumah, meskipun ada ibunya yang ikut menjaga.
sai mereka sarapan bersama. Hanya ada papa dan mama mertuanya serta Willy--adik suaminya, satu-satunya yang belum menikah. Willy mala
annya. Nanti aku bisa sih tanya-tanya dia mengenai perusahaan." Diana mengusap matanya yang kembali mengembun mengingat lekaki tercintanya
g ngawasi perusahaan. Mungkin minggu depan papa suruh Bram atau Willy datang ke Samarinda untuk mengatur perusahaan di sana. Tentu saja dengan kamu sebagai p
m bisa berpikir jernih saat ini. Dirinya hanya ingin segera pulang ke Samarinda untuk men
*
Diana hanya beristirahat sekitar satu jam di rumahnya begitu tiba di Samarinda. Kini wanita yang masih ber
antik benar-benar menarik perhatian Diana. Meski ia bisa menilai kalau usia wanita itu
at kecelakaan kemarin?" tanya Diana sambil menatap tajam wan
cerita tentang hubungan kami selama ini." Ucapan pelan
gan apa?!" teriak Diana
Rey. Kami sudah pacaran sejak masih kuliah di Surabaya d
ada, kamu mau mempengaruhi saya?" teriak Diana lagi dengan suar
arena Rey sudah didesak oleh orang tuanya untuk menikahi wanita lain. Kamu adalah wanita sempurna yang memenuhi kriteria istri yang diharapkan oleh orang tuanya." Rinda memaksakan diri menjelaskan kenyataan
di sela-sela tangan yang menutup seluruh wajahnya. Hatinya benar-benar sakit mendengar kenyataan bahwa ternyata ada wanita lain yang dicintai oleh suaminya dan ia hanya sebagai pelengkap dari kekurangan istri pertamanya R
anak kalian lebih berhak mendapatkan semuanya. Setelah keluar dari rumah sakit ini, aku dan anakku akan
gangkat wajahnya menatap Rinda. Ia sudah tidak kaget lagi atas
lan tahun kini. Arsenio berusia dua t
epada saya begitu lama? Kalian benar-ben
nyai seorang putra. Aku gak mau Rey tidak dianggap sebagai anak oleh orang tuanya. Aku tahu betapa kerasnya o
pakan juga tentang aku karena hari ini adalah hari pertama dan terakhir kita berjumpa.
pergi dari wanita itu karena dari tutur kata dan cara bicara Rinda yang lemah lembut, sangat meny