MENUNGGU MANTAN MENJANDA
perusahaan peninggalan suaminya itu, bisa mengalihkan kesedihan dan kedukaannya atas kepergian Reynaldi. Diana tidak terlalu mencampuri ke dalam operasional perusahaan, ia percaya Iv
yata juga milik wanita lain, tetapi Rey selama ini juga selalu ada di sisinya setiap malam. Alasan ke luar kota pun juga tidak perna
llan dan Jane yang sejak suaminya meninggal, kembali diajak tidur bersamanya. Ia memang selama ini membiasakan semua anak-anaknya b
bangkit dari ranjang dan berjalan ke sofa yang terdapat dalam kamarnya. Dibukanya layar ponsel. Terlihat banyak chat tadi siang y
an
makan sia
kok gak di
an, ya? Aku ing
a
aku, jangan salahkan kalau a
ertemu. Diana memang meminta Denny jangan menemuinya dulu sekitar tiga bulan ini karena ia butuh waktu untuk menata hatinya kembali usai di
n hati resah. Sebenarnya ia juga tidak kuat untuk lama-lama hidup sendiri. Sejak Rey meninggal, ia berusaha mati-matian untuk tidak memikirkan kehangatan-kehangatan malam yang dulu dilaluinya bersama sang suami. Ia kadang kesal sendiri a
*
tu dinihari ia bisa tertidur. Bergegas ia bangkit menuju kamar mandi dan mengguyur
i bekerja di kantor peninggalan suaminya, Diana sudah mempekerjakan seorang sopir untuk mengantar dan mengawasi kedua anaknya di sekolah. Leo-saudara sepupunya
jam bermain bersama kedua anaknya, Kellan dan Jane. Sekitar pukul sembilan
uga memeriksa semua laporan kas dan bank yang rutin diserahkan setiap pagi kepadanya. Untuk itu Ia hanya butuh bertemu dengan beber
hampir tiap hari menyempatkan datang berkunjung ke rumahnya. Ayah dan ibu Diana merupakan pensiunan pegawai negeri yang cukup punya banyak waktu sengg
ng memanggilnya. Diana tidak menjawab, hanya membiarkan saja. Ia tidak tahu harus bagaimana menghadapi Denny ya
an L
W ke r
u, ia tidak ingin bertemu Denny di rumahnya. Ia seorang janda
rnya Hp-mu bisa m
hallo,
di ruma
g di luar rumah,"
itu, kita makan s
gimana?" Diana masi
? Kamu terus m
benar-benar sibuk sekarang."
ng ingin aku bicarakan. Aku tidak akan me
ana akhirnya mengalah. Ia berharap setelah
rumahku saja, di Peru
nny. Lokasi kantornya yang di komplek Mahakam Square, cukup
a terparkir di halaman. Diana memarkir mobilnya di depan pagar rumah. Sesaat ia menenangkan diri, lalu melangkah turun dari mobil. Degup jant
ntu. Hanya sesaat Diana menunggu sampai pintu di depannya terbuka.Denny dengan mel
seluruh ruangan. Isi rumah itu terlihat mewah. Meski warna hitam dan putih mendominasi
m apa, Na?" De
mpat itu, meski harus ia akui tempat tersebut lebih dari me
menatap wanita cantik itu sekilas. Kemudian mengisinya
k sabar dengan apa yang
amanya hanya bisa menata
mu beritahu padaku, sebentar la
engan tenang mengucapkan kata-kata itu, tetapi