MENUNGGU MANTAN MENJANDA
besar yang ada dalam kamarnya, ketika ponselnya di atas nakas berb
lpon," pikir Diana buru-
dari Denny, sang mantan yang
lpon malam-malam, Den
u tebak pasti suamimu
" tanya Diana se
mimu, mana berani kamu meng
ngejekku?" tanya Diana ketus ket
egitu, aku hanya ingin ngajak kamu
orang dan sudah punya banyak anak
hu, kamu gak b
ng? Aku bah
mu. Dua tahun lamanya kita dulu pacaran,
masa lalu. Untuk a
nah bisa melup
lang." Diana ingin memutus pembicaraan mereka
siang, aku tunggu kamu di kaf
ka sebelum Diana sempat menjawabnya. Be
kan ponselnya ke bawah b
aldi yang melihat sang istri
ik gak ikannya?" sindir Diana dengan hati cemburu. Jangan-jang
luan. Aku mau mandi dulu." Reyna
suaminya dengan mulut s
ebahkan diri di sampingnya setelah selesai mandi. Air hanga
pagi aja mainnya." Reynaldi membal
an tubuhnya, memunggungi sang suami. Rey tersenyum samar mendengar gerutuan sang
en hadir di pelupuk matanya, membuatnya terus mengingat laki-laki yang ditinggalk
ang padanya langsung, agar jangan menghubungi aku lagi. Ntar
jemarinya mengusap halus garis wajah tampan dengan cambang tipis yang tercukur rapi. Wajah Reynaldi tampak tenang dengan dengkuran yang halus. Tangannya masi
sembari menyembunyikan wajahnya di dada sang suami, memeluk
*
si memeluknya dari belakang. Pelan Diana meraba sesuatu yang
Rey yang ternyata sudah ter
cepat mengambil benda kecil yang sudah disiapkannya di bawah bantal setiap malam. Ia harus disiplin s
ak terakhirnya yang lahir setahun sekali. Begitu juga dengan anak pertama dan anak keduanya yang berjarak hanya setahun saja. Diana sudah pernah memaka
uaminya itu, rona wajahnya malah terlihat sangat bahagia. Meski Rey tidak terlalu antusias dalam kegiatan suami istri itu, tapi fisiknya yang kuat mampu membuat sang istri puas berkali-kali. Wanita cantik bertubuh seksi it
*
ambang di sana," ujar Reynaldy saat sarapan pagi bersama istri dan kedua anakn
" Diana menatap suaminya dengan netra yang tiba-tiba mengembun. Ia me
yang sejak awal mereka menikah sangat terobsesi padanya. Bahkan hampir tiap hari istri cantiknya itu meminta jatah batin
kota, tapi hanya dua-tiga hari saja. Ia pasti akan sangat merindukan suaminya itu nanti, meskipun selama berada di rumah pun, Rey
ih membahas cinta dan rindu. Udah, sana! Anterin Tian sama Kevin! Ntar telat lagi sekolahnya." Reynaldi tanpa pedu
ja luruh, jika Tian tid
pannya." Sang putri sulungny
a, Nak." Diana mengalihkan perhatian pada anak keduanya. Ia berusaha menghilangkan rasa sedih atas sikap sang suami dengan sibuk memper
a, karena ia tidak punya kegiatan lain selain mengawasi keempat anak-anak mereka. Apalagi ada dua orang babysitter yang membantu mengurus semua anak-anaknya. Untuk uru