icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Cinta Ipar Duda

Bab 2 Tragedi Dini Hari

Jumlah Kata:1101    |    Dirilis Pada: 19/02/2022

da ia pulang. Aku resah dan bingung, tak biasanya ia tak menepati janji begini. Kalaupun ia telat, ia tak pernah lupa membe

uar dari kamar apalagi aku tahu, ada Mas Dion di rumah. Namun, apa dikata, kamar mandi satu-satunya untuk keluarga

kamar. Kubuka pintu pelan dan melangkahkan kaki menuju ruang keluarga yang ters

ng bergantian, pertanda masih ada yang menghidupkan televis di sana. Pastinya itu Mas Dion. Ia terbiasa tidur p

n, langkahku kembali terhenti. Tubuhku merinding. Netraku menangkap Mas Dion yang sedang fokus menatap layar televisi dengan ton

!" terpaksa al

serta merta bangkit dan duduk. Secepat kilat tampilan layar berganti biru. Ia pura-p

agap. Terlihat ia berusaha menenangkan

yu," ujarku sambil terus berl

i kamar mandi, menutup rapat pintu dan me

an menyandar di dinding dapur. Aku melotot sambil memegangi dadaku. Jantungku berdegub kencang, nafasku serasa sesak. Tubuhku s

buk atau menggunakan narkoba, karena beban fikiran yang tak mampu ia kendalikan? Mengapa ia berd

up dengan tangan mulai berkerin

abnya dengan gaya slengek'an. Serta merta aku menghempaskan nafas lega sa

ntasiku dengan jarak yang cukup dekat denganku. Hanya beberapa centi meter saja. Sehingga hembusan angin tubuhnya me

Detik berikutnya terdengar bunyi air keran yang mengalir deras. Aku terdiam, sebelum a

akangan, termasuk yang terjadi barusan. Aku merasa ada sedikit kejanggalan dari sikapnya. Sepertinya, i

ng merembes di sisi sarung bantal. Dengan cepat kuraih handphone

Kelakuan pria itu benar-benar membuat otakku berpikir keras. Buat apa di

tiduran, tolong banguni

terlalu menjaga adabnya padaku, Menegurku saja seperlunya. Namun, sejak tinggal di sini, ia sok ak

ikap Mas Dion, tiba-tiba gawaiku berk

Mas ya?" Aku tersentak, seakan tersadar dari sebuah m

danya. Kemudian gawai kuletakkan kembali di dekat b

u kembali berkedip diiringi lagu kesayangan yang kusetel sebagai

ya kasar dan mengusap tanda angkat pada pan

Kenapa, sih, dari tadi nggak bisa

ang, kok masih a

depan, ya? Kok aku nggak

gak dijawab, mal

benar-benar nggak den

a kamu asyik

dah tidur, trus kebangun, kebelet ke kamar mandi," k

bukain pintu, di

n itu tak terlihat sam

s. Bentar

g tamu. Kemudian membuka kunci dan grendel-nya. Benar saja, Mas Divo sudah

kku manja. Kusalim punggung tangan su

u kalau kamu masih bangun, kalau tau kan bisa bawain se

apa mau sesuatu dulu?" tanyaku dengan ekspres

i," curhat lelaki kesayanganku itu. Aku mengangguk sambi

ertinya ia telah masuk ke kamarnya setelah mengirim pesan padaku tadi. Aku pun menyiapkan minuman

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka