icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Cinta Ipar Duda

Bab 5 Mengagetkanku

Jumlah Kata:1225    |    Dirilis Pada: 19/02/2022

kamu memudar, lho?" kelakar Mas Divo yang membuat aku mengangkat dua alisku, kemudian tersenyum padan

sama teman mas, Fery di kota. Ntar, kalau dah

a, Mas?" tanyak

as Divo sambil teru

api, kog Mas nggak bilang-bilang sebelumnya?" tanyaku dengan

a" Mas Divo memberiku senyum terindahnya. Dua mata kami saling beradu. Kurasakan haru di r

u permasalahan itu," ucapnya

*D

ugas-tugas profesional mereka. Dan, aku cukup lega, karena tadi kulihat Mas Dion sudah keluar

n di atas kasur santai depan tivi, usai kuberikan asupan ASI hampir setengah jam laman

ku langsung mengembang. Tingkah lucunya

nan putih. Aku tertawa saat Bayu menggerakkan mulutnya d

,' ucapku kemudian sambil tersenyum. Aku menatapnya lama. Mematung sambil tersenyum

ah cantik kamu." Aku terperanjat demi mendengar suar

sadar. " Ohya, kok, Mas bisa masuk? Bukannya tadi pintu aku kunci?" tanyaku heran sambil berdiri dan memegangi dada yang masih berdegup kencang

rja. Jadi, kami dari kecil dibekali kunci rumah masing-masingnya. Cum

Aku beringsut menjauh. Namun, ia juga makin beringsut mendekati

mulai gusar. Aku kembali

k buatku, Vi. Aku salut. Kamu benar-bena

. Mas Dion tersenyum sambil menekuk wajahnya. Ia mendengkus, kemudi

aku terkejut. Mataku membulat. "Maksudnya apa, Mas?" tanyaku

mainkanku lagi hingga aku terperangkap dalam p

tasku yang terbengkalai dan berbuat seorlah-olah tak terjadi apa-apa denganku. Masih

iku. "Dasar! Ipar edan. Bagaimana mungkin aku bisa tingg

ganku. Ia menatapku. Sesaat kemudian aku juga menatapnya, berganti menat

lai gugup. Ia kemudian melepas

punya waktu, kan?

buru menjauh darinya. Namun, ia kembali merenggut tanganku. "Dina Avelia! Aku

ur saja! Kamu menyimpan sesuatu d

sehingga dua kaki mungil ini serasa tak mampu lagi menopang bobotku, dan mungkin wa

wabku gagap. Kulihat sebuah senyum tergurat di bib

g bodoh yang bisa kamu tipu, Viona." lanjutnya lagi yang membuatku makin s

ha setenang mungkin menetralkan rasa gugup, ber

nya. Ya Tuhan, betapa bodohnya aku! Niatku untuk mengalihkan pikirannya dariku ternyata lebih membuat aku terpuruk dalam lin

Mas bicarakan. Benar-benar tidak

an padamu? Aku tau apa yang kamu sembunyikan

dengan wanita itu? Aku tidak me

erja. Mas." Aku pu

membuat kulitku sedikit memanas oleh terpaan nafas hangatnya. Bodohnya, aku bergeming, meski degup jantungku serasa berdetak tak menentu. Tubuhku merinding dengan semua pe

irnya tanpa basa-basi. Ia menanti jawabanku dengan sebuah senyuman.

t untuk kamu tanya, Mas" Aku kembali menepis tangannya yang menyentuh jemariku. Namun,

am. Dan berusaha kembali meronta darinya. Aku meronta sekuat tenaga, sambil sesekali melirik ke arah pintu, takut kalau-kalau ad

dengan senyuman termanis yang pernah aku lihat, tap

begini, hancur kita semua, Mas. Bukan cuma aku, tapi Mama, Pap

emudian tanpa kuduga ia m

ut ketahua

t ruangan yang tertut

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka