Cinta Ipar Duda
hampir setengah jam lamanya. Bayu kubiarkan tertidur di dalam Box Bayi, yang terletak di ruang tengah. Sementara aku di dapur menyiapk
, dan mencucinya dengan cekatan. Karena, masi
untun dipintu, diiringi suara laki-laki yang memanggil namaku. Aku melirik ke pintu kaca yang berada di sisi
ir keran, dan menyeka kedua tangan pada washlap yang menggantung di
i kamar lamanya pagi ini. Padahal setiap ia pulang ke rumah di jam-jam segini, hatiku sela
ah Kak Dea, yang kini mengikuti suaminya ting
i mereka tak pernah di rumah, selain hari libur kerja. Suamiku sendiri sudah dua bulan dipindah-tugaskan k
on? Dua bulan sudah i
n dalam rumah tangganya. Hubungannya dengan Mbak Vera sedang dalam masa ujia
hidung mancung. Walaupun ia dan Mas Divo sama-sama putih, tapi aku haru
a padanya. Mbak Vera yang merupakan putri tunggal pengusaha property
Mas?" tanyaku set
i lesu. Ia melangkah ke dalam, kemudian duduk di kursi santai ruan
ian setelah bobotnya ia henyakkan di lantai.
dah. Kemudian memasukkan gula, kopi dan menyiramnya dengan air panas. Asap meng
ang isteri idaman," uc
ia kembali tersenyum
ngnya
pa, Mas?" ta
menemukan perempu
ngernyitkan kening, aku pun berlalu darinya dari hadapan Mas Dion. S
memang tidak suka dengan ART. Tanpa peduli lagi apa yang ia kerjakan di ruang itu. Pekerjaan
gah--tempat ia kuletakkan tadi. Tanpa menunggu lagi segera kuberlari cepat menghampiri putra semata
sudah berada dalam gendongan Mas Dion. Ia terlihat berupaya menenangkan tangis Bayu sambil memeluk
tapku, sambil mengusap-usap punggung Bayu yang men
a, kuulurkan tangan meraih Bayu dari gendongan Mas Dion. Ia menyerahkan B
a. Walau awalnya aku kaget, tapi melihat ia seperti tak menyadasinya, aku pun mengacuhk
a Bayu. Aku cuma tersenyum. Kemudian bersipa-siap hendak berlalu darinya. Namun, la
! Ci-luk ... ba!" Aku tetsenyum, sekedar
g dalam gendonganku. Aku terperanjat. Wajahnya terasa amat dekat denganku. Rambut ikalnya yang masih menguarkan
" ujarku menghentikan keteganganku. Ia mengangkat wajahnya dan
nggu jawabannya, aku pun berlalu darinya dengan mentralkan rasa bergidik yang kurasakan. Masi