The Bastard and His Cold Wife
berjalan satu arah. Seorang pria sedang sibuk menandatangani file di ruang kerjany
ebih dari tujuh file yang harus ia acc untuk keperluan perusahaan. Te
oration sudah sampai di bawah," ka
ani file terakhir, setelah itu ia menumpuknya men
menyambut
tion agar mereka mau bekerja sama dengannya. Tidak butuh waktu lama ia
h lihat? Aluna berdiri di hadapannya sebagai perwakilan
t Daniel yang diangguki oleh wanita itu, haruskah ia membangun citra baik di hadapan wa
tion. Senang juga bertemu dengan Anda," kata
a berjalan dengan sekretaris di belakangnya. Jika tahu pemegang perusahaan
ang sudah dipersiapkan oleh perusahaannya untuk ditandatang
file berisi perjanjian, tentu saja hal itu
esentasi mengenai proyek yang akan dijalankan," kata sekr
paikan secara pribadi," katanya membuat sang sekretaris menatap atasa
bagaimana? Daniel merasa membangun citra baik sedangkan
ingin kau
*
ingin presentasi mengenai proyek ini jika ujungn
kata pria itu, kemudian terkekeh geli. "Kau yakin menga
nyukaiku dan pastinya kau akan mempersulit perusahaan kami," katanya d
agi saya ingatkan, jika Anda menjalankan sesuai prosedur. Kesempatan kami menerima
m akhirnya menggelengkan kepalanya perlahan. "Aku tida
"bagaimana jika
ata Daniel membuat Aluna mengangguk men
a membuatmu sulit dan terlalu negatif thinking terhadap sesuatu," kata Aluna menasehati Daniel
diri yang mengambil dan membawanya. Kaki jenjangnya m
pinta Aluna yang langsung diangguki oleh sekretarisnya, Dara langsu
n, sekretarisnya tampak bingung de
k jadi kon
h baik-baik mau datang dan sekarang pria itu bersikap demikian. "Jangan terima tawaran apa pun dari
itu mereka kembali diam. Aluna sendiri tidak menyangka ji
yang sudah ia geluti setengah tahun yang lalu. Sebelumnya ia menjadi staf biasa sebelum akhirnya
*
sama
at seseorang yang diajak bicara mengangkat alisnya, "
r-benar tidak menyukai wanita itu. Entah apa yang ada d
tasi dan sialnya dia hanya langsung pergi gitu aja," kata Daniel be
calon lo itu? Bukannya sebenarnya dia juga biasa aja y
kan ucapan sahabatnya. "Ya masalahnya gue udah ngira dia
erkenalkan diri. Lo juga sendiri pasti tahu kedatangannya untuk apa," kata David mencoba memposisikan diri
" tanyanya yang tentu saja diangguki oleh David. Daniel menatap David dan p
ang mendengarnya pun menggelengkan kepalanya perlahan karena memang
menerima tawaran kerja sama lo lagi. Dia sudah membe