The Bastard and His Cold Wife
li setelah ia berhasil keluar. Tidak lupa ia membawa kantong belanjaannya, masuk ke d
dari
resinya. Ia tidak ingin ayah menuduh dirinya berbuat salah, "aku habis dari minimarket
aya dengan apa yang dibicarakan putrinya. "Besok ayah akan
rnya," kata Aluna, ia memilih untuk segera berpamitan
n mengganti pakaiannya menjadi pakaian tidur. Tidak lupa ia membasuh ka
ng ada di rumah. Terdapat dispenser air di pojok, juga sebuah televisi ya
beberapa makanan ringan ke dalam lemari makanan, juga bebe
membuatnya kenyang karena sejujurnya ia sudah makan malam. Ia membuka
umnya berputar di kepalanya. Aluna mengatupkan bibirnya rapat-rapa
ntungnya
yentuh bibirnya sendiri, ia tidak mau hal itu terulang lagi. Bagaimana
ngat syok, ia terkejut dengan perlakuan gila pria itu. Lain kali, ia harus m
a dan berusaha untuk tertid
*
i hadapan calon mertuanya. Hari ini pertemuannya di butik ibu Daniel
dan ia beberapa kali memergokinya. Wanita itu menghela napas dan menghembuskannya, "ma
i, kalau kamu sampai dulu pasti kamu nunggu di
n dul
enoleh ke arah Daniel. Wanita paruh baya itu mengangguk setuju deng
e Rahma seraya mengotak-atik ponselnya, setelah itu Alun memutuskan untu
Rahma memberikan Aluna minum
mbuat Aluna sedikit bingung, apa yang ter
mpir menghabiskan s
kenapa dia seperti pengangguran? Datang dengan cepat seolah
api itu tid
engerti apa yang dikatakan pria di hadapanny
? Bukannya Mama sudah bilang jam sembilan? Kamu datang jam sepuluh," kat
Mama pes
l yang tiba-tiba datang, Daniel hanya diam saja
u lagi lapar tidak mau diganggu, d
makan aku. Nanti aku kelaparan, bagaimana?" ujar Daniel membuat mama
*
akan dipakai di pesta pernikahan nanti. Entah kenapa aura kecantikannya bertambah
berdiri di tengah, agar bisa dilihat dengan jelas. Aluna m
mereka terlihat sangat serasi. "Sepertinya tuxedo yang
bagus. Aluna berjalan ke depan menuju ibu Daniel, membuat Daniel memb
una bingung dan mengangkat sebelah alisnya. Seolah-olah bertanya
mping, di mana ada cermin di sana. Mamanya menatap Daniel dengan
ingin seperti itu
n wanita itu memakai gaun yang terbuka. Ia jelas tahu pikiran seorang
datarnya membuat Daniel mendengkus. "Ini sudah bagus kok, Tante." Alun
h banyak kok yang harus kamu coba. Nanti Mama juga akan bikin desain khusu
diam saja mendengar ucapan mama. Daniel
amu yang terakhir. Tapi malah masih kebesaran," omel Mama. D
raan setelah mama pergi meninggalkan mereka berdua, membuat Daniel
i aku mau menikah denganmu,