icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

The Bastard and His Cold Wife

Bab 9 Perjanjian Pra-nikah

Jumlah Kata:1013    |    Dirilis Pada: 02/07/2022

nggak chat aku,

kekasihnya. Email yang sebenarnya tiga hari yang lalu belum sempat ia buka, mungkin lebih te

ayang untuk dikirimkan untuknya. Setelah mengirim, ia termenung. Bagaimana setelah in

upa pacar lo itu masih ada dan masih butuh perhatian lo

melirik tajam ke arah David dan berdecak mal

ang David heran dengan apa yang dilakukan Daniel. "Kayaknya lo harus sele

riu

sa orang-orang yang mengatakan hubungannya dengan manusia es itu a

lo pikirin. So, jangan berpikir berlebihan," kata Daniel. "Gue sama

kalau lo jatuh cin

ertawa lagi. "Gue gila kalau sampai jatuh

niel begitu percaya diri dan yakin bahwa dia takka

inta duluan. Dia atau lo, gue yakin salah

*

to

as

itu ia melihat Daniel yang sedang duduk bersantai bersama seorang pria. Dua gelas minuman

a," kata Utari membuat Daniel langsung beranjak dan

kata David dan beranjak meninggal

di sana, sementara Daniel menegakkan tubuhnya

membuatm

enyerahkannya pada Daniel. "Sepertinya kita membutuhkan ha

enyum tipis. Perjanjian Pra-nikah, haruskah ada? Dem

ekali,"

itu. "Ya, kita memerlukan itu agar hubungan yang akan kita jalani hany

memiliki kekasih?" t

g saja, aku tak melarang selagi itu tak merugikanku," k

a baru menemukannya satu, satu-satunya

asing pihak. Jika ada yang perlu ditambahi, silakan saja," ujar Alu

a itu semua dan mengangguk setuju. "Berapa lam

guki oleh Daniel, sebelum masing-masing pihak menandatangani perjanjian

adak hening, wanita itu segera mengangka

idak stabil, kam

ertanyaan itu, ia segera pergi dari ruangan Daniel tanpa men

encekal tangan wanita itu, membuat Aluna me

," kata Aluna membuat Daniel terdiam

*

k terkadang tidak tega melihatnya," ujar sang nenek berbin

rena begitulah keadaannya. "Nenek harus bisa me

hkan pembicaraan. Semua tak lepas dari mata Daniel, melihat se

dikit

erhatikan kesehatan cucunya dibandingkan dirinya sendiri, Aluna merengut tentu saja. "Setelah

ingung dengan ucapan neneknya. Lebih tepatnya, ia tak perna

orang yang dia sayangi, bahkan dia pernah berniat mendonorkan matanya untuk adi

nenek ingatkan untuk tetap menjaga pola makannya.

s. Sepertinya pria itu bingung hendak menjawab a

ah sakit?" tanya Aluna mengalihkan pembicar

karena memang Nenek pernah tak merestui hubungan ant

takan cucunya. "Tidak apa-apa, yang penting cucu nenek sehat. Lihat

ti akan mencoba selalu bahagia. "Ya, asal nenek m

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka